by Tri Rahayu Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 29 Desember 2015 - 10:40 WIB
Esposin, SRAGEN — Para personel Polsek jajaran Polres Sragen menggelar operasi terompet di sejumlah minimarket dan pedagang terompet eceran di 20 kecamatan di Bumi Sukowati, Senin (28/12/2015). Operasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peredaran terompet yang terbuat dari bahan bertuliskan ayat suci Alquran.
Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mengeluarkan surat perintah kepada semua Polsek untuk merazia terompet secara serentak menyusul adanya temuan terompet berbahan kertas sampul Alquran di wilayah Kendal.
“Berdasarkan laporan dari Polsek, alhamdulillah di Sragen tidak ditemukan kasus tersebut,” kata Kapolres, Senin siang.
Kapolsek Sragen Kota, AKP Agung Ari Purnowo, mewakili Kapolres mengatakan razia terompet sudah dilaksanakan sejak Minggu (27/12/2015) malam setelah ada perintah langsung dari Kapolres.
Agung kemudian memerintahkan untuk menyisir ulang pada Senin pagi. Dia menerjunkan delapan personel untuk operasi terompet di minimarket dan pengecer di wilayah Sragen Kota.
“Temuannya lucu-lucu tetapi yang ada tulisan Alquran tidak ada. Seluruh Polsek melaksanakan kegiatan seperti itu. Kami menemukan sampul berlambang Satlantas dan buku pelajaran pendidikan agama Islam menjadi bahan pembuatan terompet,” ujar dia.
Tim Polsek Sragen menyisir di arena Alun-alun Sasana Langen Putra, Atrium, dan minimarket di Jl. Raya Sukowati depan SMPN 1 Sragen. Tim menemui seorang penjual di Alun-alun atas nama Agus, 35, warga Ngijo, Saradan, Karangmalang, Sragen.
Pedagang itu menjual terompet dari bahan bekas kalender hasil kulakan dari Nonongan, Solo. Mereka juga menemukan pedagang terompet, Denianto, 22, warga Weru RT 003/RW 005, Desa Golo, Kecamatan Puhpelem, Wonogiri.
Tim menemukan bahan terompet dari sampul buku pendidikan agama Islam dan budi pekerti berlogo Dinas Pendidikan tetapi tidak ada lafal Alquran. Sementara logo Satlantas ditemukan tim saat razia terompet di salah satu minimarket di Jl. Raya Sukowati depan SMPN 1 Sragen.