by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 4 September 2024 - 15:29 WIB
Esposin, SOLO -- Seratusan warga menyerbu Kantor Pos Solo untuk membeli meterai elektronik atau e-meterai sebagai syarat mendaftar seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Namun mereka kecelec karena layanan e-meterai tak bisa diakses.
Berdasarkan pantauan Esposin, Rabu (4/9/2024) pukul 11.00 WIB, tempat duduk di ruang pelayanan Kantor Pos Solo penuh. Mereka mayoritas anak-anak muda.
Beberapa orang duduk di lantai. Sedangkan petugas keamanan tampak sibuk memberikan penjelasan kepada pengunjung. Petugas keamanan jadi jujukan warga yang baru tiba di Kantor Pos Solo untuk bertanya.
Petugas keamanan menjelaskan layanan pembelian materai elektronik belum bisa diakses karena sedang ada gangguan dari Perum Percetakan Uang Indonesia (Peruri).
Petugas keamanan menjelaskan layanan pembelian materai elektronik belum bisa diakses karena sedang ada gangguan dari Perum Percetakan Uang Indonesia (Peruri).
Meskipun sudah mendapatkan penjelasan dari petugas maupun membaca pengumuman adanya gangguan dari Peruri di pintu Kantor Pos Solo, puluhan warga tetap menunggu di ruang Kantor Pos Solo. Warga lalu lalang di ruang pelayanan.
Warga Palur, Arin, 28, menjelaskan kondisi Kantor Pos Solo penuh saat ia tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa pengunjung meninggalkan Kantor Pos Solo lantaran kecele pukul 11.00 WIB.
“Kondisi seperti ini seharusnya bisa memakai materai biasa [untuk syarat melamar CPNS]. Kalau semua digitalisasi harus dipersiapkan. Kalau buka banyak, ya disediakan e-meterai yang banyak. Kalau yang tersedia sedikit, masak yang lain gugur karena gak punya e-meterai. Ini merugikan, pemerintah kayak enggak siap,” ujar dia.
Beberapa instansi mengumumkan lowongan sekitar akhir Agustus atau awal September 2024, seperti Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Batas akhir memasukkan lamaran CPNS ke Kemendikbudristek sampai 13 September 2024 dan Kemenag 14 September 2024. Arin menjelaskan sudah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS sejak 2018. Kendala pada seleksi sebelumnya misalnya laman resmi sistem seleksi CASN yang mengalami gangguan.
Kini Peruri sebagai penyedia meterai elektronik juga ada gangguan. “Mungkin dulu yang memakai meterai konvensional ada yang curang dengan memakai gambar dari Google atau satu meterai untuk beberapa dokumen,” ujar dia.
Arin menjelaskan jumlah pegawai yang direkrut pada seleksi CPNS 2024 lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Arin mengatakan akan terus berusaha sampai berhasil mendaftar.
Pencari meterai elektronik lainnya, Ahmad Rozin, 24, mengatakan akan mendaftar CPNS ke Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Bekasnya hanya kurang meterai elektronik.
“Saya sudah mencoba ke Peruri maupun mitra-mitra Peruri yang menyediakan meterai elektronik. Namun sejak 1,5 hari lalu mengalami gangguan,” jelas dia ditemui Esposin di Kantor Pos Solo, Rabu siang.
Peruri melalui fitur cerita di akun Instagram @peruri.indonesia meminta maaf atas kendala yang dialami. Website Peruri sedang mengalami peningkatan traffic sehingga Peruri menerapkan antrean agar tetap menjaga performa layanan.
Penelusuran Esposin, Selasa pagi, laman resmi dan aplikasi yang melayani meterai elektronik yang dikelola Peruri maupun mitra-mitra Peruri tidak bisa diakses.
Laman resmi Peruri menjelaskan Peruri merupakan Badan Usaha Milik Negara yang sepenuhnya dimiliki pemerintah. Saat ini Peruri telah bertransformasi menjadi perusahaan teknologi high security, sehingga pemerintah memberikan kepercayaan kepada Peruri sebagai penyelenggara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023.
Sebagai perusahaan teknologi high security, Peruri terus memperkuat pilar teknologi mulai dari Banknotes Printing Technology, Security Printing Technology, Digital Security Technology hingga Government Technology (GovTech).
Peruri juga terus memperkuat bisnis inti sebagai pencetak uang rupiah, paspor, pita cukai, meterai dan dokumen pertanahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2019.