Langganan

Video Kelompok Pemuda Diduga Tawuran di Jalan Solo-Semarang Boyolali Bikin Cemas Masyarakat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 20 September 2024 - 13:41 WIB

ESPOS.ID - Lokasi dari video viral diduga aksi tawuran di Jalan Solo-Semarang, Mulyosari, Winong, Boyolali, Kamis (19/9/2024) pagi. Foto diambil Jumat (20/9/2024). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI - Sebuah video viral di media sosial dengan narasi tawuran terjadi di Jalan Solo-Semarang Boyolali pada Kamis (19/9/2024) pagi. Video tersebut telah tersebar di berbagai grup WhatsApp, akun Instagram, hingga Facebook. Dalam video terlihat beberapa pemuda yang terlihat menyerang pengguna jalan dengan senjata tajam jenis parang panjang.

Berdasarkan penelusuran espos.id, video diambil oleh seorang pengendara kendaraan besar dari kursi kemudi. Gambar yang ada di dalam video cocok dengan jalan raya Solo-Semarang tepatnya di barat SPBU Sunggingan atau depan gudang Alfamidi, Mulyosari, Winong, Boyolali.

Advertisement

Terdapat gambar rambu lalu lintas yang pas dan benda yang diduga tiang bambu bendera partai politik yang dipasang di pinggir jalan. Salah satu warga setempat yang enggan disebut namanya membenarkan adanya kelompok pemuda yang memutar-mutarkan senjata di Jalan Solo-Semarang. "Saya enggan disebut namanya, takut jadi sasaran anak-anak muda. Tapi yang jelas, pada Kamis pagi, selesai tahajud, sekitar pukul 03.00 WIB ada ramai-ramai, saya kira kecelakaan karena di sini memang beberapa kali kecelakaan, ternyata tawuran," ujar dia saat berbincang dengan espos.id di sekitar lokasi kejadian, Jumat (20/9/2024).

Saat hendak keluar akan menolong, ia justru melihat banyak pemuda pria yang mengayun-ayunkan senjata tajam. Sehingga, ia mengurungkan niat keluar rumah karena takut menjadi korban. Ia akhirnya hanya melihat kejadian tersebut dari jendela rumahnya. Ia tak bisa melihat wajah para pemuda karena gelapnya malam. Namun, menurutnya para pemuda tersebut masih setara usia SMP-SMA. Sepahamnya, pada pemuda yang dilihat tidak ada yang memakai seragam sekolah tapi baju biasa.

Menurutnya, hal tersebut sudah terjadi dua kali tawuran di lokasi yang sama. Para anak muda tersebut juga datang mengendarai sepeda motor lalu memutarkan kendaraanya dan membleyer di lokasi kejadian. "Yang pertama sekitar empat bulan yang lalu. Enggak tahu kelompok yang sama atau tidak. Tapi ya warga pada enggak beran keluar, soalnya takut malah warga yang kena," kata dia.

Advertisement

Kejadian pertama juga terjadi pada dini hari saat jam-jam pedagang pasar berangkat. Menurutnya, beberapa pedagang pasar yang biasanya lewat Jalan Solo-Semarang harus melewati jalan kampung agar terhindar dari tawuran. Ia mengatakan sempat ada senjata tajam yang tertinggal. Lalu, diambil oleh sebuah mobil yang berhenti di lokasi kejadian. Dia sendiri tidak menghubungi polisi karena tidak memiliki kontak kepolisian.

Polres Boyolali diketahui menyampaikan telah memonitor dan menangani kasus tersebut. Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, mengatakan kepolisian juga menerima informasi tersebut dari media sosial. Belum ada yang melaporkan atau mengadu terkait kejadian tersebut. Arif mengatakan kepolisian telah melakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kami masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kejadian tersebut," kata dia

Berdasarkan informasi yang diperoleh espos.id, dalam kejadian tersebut terdapat korban luka-luka dan dibawa ke Rumah Sakit Indriati Boyolali.

Advertisement

Kepala Bagian Marketing dan Komunikasi RS Indriati Boyolali, Susana Kristianawati, mengatakan terdapat satu korban diduga dari aksi tawuran barat SPBU Sunggingan dibawa ke rumah sakitnya. Ia mengungkap korban adalah pemuda 15 tahun inisial MM. "Dibawa kemarin Kamis pagi. Kemarin juga dilakukan operasi pada luka bagian kaki sebelah kanan. Hari ini sudah tidak ada keluhan dan proses pulang," jelasnya.

Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif