by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 17 Juli 2022 - 17:04 WIB
Esposin, SOLO -- Sebanyak 150 kg ikan lele menjadi buruan warga untuk dipancing di salah satu anak sungai wilayah Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (17/7/2022). Mereka mengikuti lomba memancing untuk merebutkan hadiah uang tunai dengan nilai total Rp1,5 juta.
Berdasarkan pantauan Esposin, lomba yang diinisiasi Sibat Sudiroprajan, LPMK Sudiroprajan, Pokdarwis Sudiroprajan, dan Pemerintah Kelurahan Sudiroprajan, itu terbagi dua kategori, yakni anak-anak dan dewasa. Ada seratusan peserta yang mengikuti lomba mancing untuk dewasa.
Panitia melepas sekitar 150 kg lele di anak sungai yang telah dibendung itu. Sebanyak 50 kg di antaranya merupakan ikan lele dengan berat lebih dari 1 kg/ekor. Ada beberapa lele yang lebih dari 2 kg/ekor.
Lomba mancing menjadi tontonan warga Sudiroprajan, Solo, dari berbagai usia mulai anak-anak sampai lanjut usia. Suasana di tengah kampung menjadi riuh ketika panitia memulai lomba. Warga bersorak begitu melihat umpan para peserta di makan lele.
Lomba mancing menjadi tontonan warga Sudiroprajan, Solo, dari berbagai usia mulai anak-anak sampai lanjut usia. Suasana di tengah kampung menjadi riuh ketika panitia memulai lomba. Warga bersorak begitu melihat umpan para peserta di makan lele.
Baca Juga: Miris! Kecamatan Terpadat Di Kota Solo Malah Tak Punya SMA Negeri
Para peserta yang umpannya dimakan ikan tampak bergerak cepat untuk menaikkan ikan supaya bisa memasukkan umpan lagi dan berharap disambar lele terbesar. Namun, tak sedikit lele yang lepas sebelum diangkat.
Warga juga swadaya memberikan barang-barang untuk doorprize. Sukoyo, warga RT 001/RW 008 Sudiroprajan, Solo, berhasil menjadi juara I lomba mancing tersebut dengan peroleh ikan seberat 2,325 ons.
Baca Juga: Ajak Hidup Sehat, Mahasiswa UNS Kampanye Stop Merokok di CFD Solo
Terakhir juara V diraih Nokus, warga RT 002/RW 007 dengan berat ikan 1.305 ons. Ketua Sibat PMI Kelurahan Sudiroprajan, Solo, Yanuar Sri Hartono, menjelaskan kondisi sungai yang kotor dan kumuh menjadi alasan adanya lomba mancing ikan tersebut.
Lomba itu sekaligus sebagai media sosialisasi kepada masyarakat agar membangun kepedulian ekosistem sungai. Menurutnya, masalah sampah yang dibuang ke sungai serta salah satu fasilitas mandi cuci kakus (MCK) umum yang limbahnya dibuang ke anak sungai mencemari dan merusak ekosistem sungai.
Baca Juga: Paguyuban PPS Sosialisasikan Pendaftaran Putra Putri Solo 2022 di CFD
“Banyak warga yang membuang ke sungai, kebanyakan sampah rumah tangga dan pampers [popok]. Dulu pernah sampai menyumbat saluran,” ujarnya. Ia menambahkan mayoritas warga RT 004/RW 006 Sudiroprajan memakai MCK yang tidak ada septictank-nya.
Kotoran akan membuat kumuh ketika tidak ikut mengalir atau ketika aliran sungainya kecil. Dia berharap warga mau membangun kepedulian ekosistem sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan. Juga adanya satu MCK yang belum ada septictank-nya menjadi kepedulian semua pihak.
Lurah Sudiroprajan, Asthywiana Swastiyani Leo, menjelaskan banyak anak-anak yang sering memancing di sepanjang aliran Kali Pepe. Pemerintah menebar benih ikan supaya ikan tidak habis di Kali Pepe.