Langganan

SELEKSI PERDES: FPKB Desak Pimpinan DPRD Panggil Panitia

by Tri Rahayu Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Senin, 28 Mei 2012 - 17:00 WIB

ESPOS.ID - KLARIFIKASI -- Sekretaris FPKB DPRD Sragen, Fatchurrahman, saat mengikuti sebuah persidangan. Fatchurrachman mendesak pimpinan DPRD memanggil panitia seleksi perangkat desa untuk menglarifikasikan adanya isu keterlibatan anggota DPRD dalam proses seleksi. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN - Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Sragen, Fatchurrahman, mendesak pimpinan DPRD segera memanggil panitia seleksi perangkat desa (perdes) tingkat kabupaten dan kecamatan. Pemanggilan panitia Perdes itu bertujuan untuk meminta klarifikasi tentang transparansi hasil seleksi dan banyaknya rumor indikasi kecurangan dalam seleksi Perdes.

“Bila indikasi kecurangan seleksi Perdes sampai indikasi jual beli jabatan terbukti, DPRD harus membentuk panitia khusus (pansus). Kalau pimpinan Dewan tak berani, maka biarlah masyarakat yang bertindak. FPKB tidak pernah dapat jatah tentang titipan Perdes,” tegas Fatchurrahman, Senin (28/5/2012).

Advertisement

Wakil Ketua DPRD Sragen, Joko Saptono, menanggapi dingin desakan FPKB untuk memanggil panitia seleksi Perdes. Sebelum memanggil panitia seleksi Perdes, Joko mengaku masih menunggu aspirasi masyarakat yang mau menyampaikan aspirasinya ke DPRD Sragen. “Kita sudah mengimbau agar masyarakat bisa melaporkan ke wakil rakyat bila ada keterlibatan oknum Dewan. Saya berani jamin 100% di internal Fraksi Partai Demokrat (FPD) tidak ada yang bermain dalam seleksi perdes ini,” tandas Joko yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Sragen.

Menurut Joko, kunci untuk menjawab keresahan di masyarakat itu terletak pada transparansi panitia dalam menyampaikan hasil seleksi perdes. Dia meminta panitia kabupaten, kecamatan dan desa bisa mengumumkan hasil seleksi perdes secara rinci, seperti nilai PDLT, nilai tes tertulis, nilai tes wawancara dan nilai tes praktik. Joko menegaskan panitia jangan hanya berpedoman pada Perda atau Perbup dalam situasi keresahan di masyarakat.

“Panitia harus merespons masukan dari masyarakat, jangan terkesan membiarkan. Umumkan hasil seleksi itu, tidak perlu ditutup-tutupi. Di internal FPD bila ada yang terbukti bermain juga akan ditindak,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif