by Sri Sumi Handayani Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 30 Maret 2012 - 14:41 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi (Espos/Khaled Hasby Ashidiqy)
SRAGEN--Sebanyak sepuluh pelajar kedapatan main di salah satu pusat olahraga di Desa Banaran, Kalijambe saat jam sekolah, Jumat (30/3/2012), pukul 09.30 WIB.
Mereka terjaring patroli rutin yang dilakukan anggota satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kecamatan Kalijambe. Saat didatangi anggota Satpol PP di tempat tersebut, sepuluh pelajar itu masih menggunakan seragam sekolah. Mereka tengah asyik main futsal maupun bilyar.
Kasie Trantib dan Linmas Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo, menuturkan hanya menegur dan memberikan peringatan kepada seluruh pelajar yang terjaring patroli saat jam sekolah. Harapannya, mereka tidak mengulangi perbuatan itu. Meskipun, saat itu jam bebas atau seusai ujian. Kecuali, lanjutnya, mereka datang ke pusat olahraga itu karena sedang praktik atau olahraga.
“Kalau memang sedang ada jadwal olahraga, silakan saja. Kami hanya memberikan peringatan kepada mereka supaya tidak mengulangi. Jangan keluyuran saat jam sekolah. Meskipun, menurut mereka, ini jam bebas atau seusai ujian dan sebagainya. Tidak dibenarkan bermain saat jam sekolah dan masih mengenakan seragam sekolah,” kata Agus saat dihubungi Esposin, Jumat.
Sementara itu, Agus juga mengimbau kepada pengelola jasa yang sering dikunjungi pelajar saat jam sekolah. Agus berharap, pihak pengelola ikut membantu petugas dengan melarang atau memperingatkan pelajar supaya tidak datang saat jam sekolah.
“Kami mohon bantuan dari pihak pengelola jasa dan sekolah. Supaya memperingatkan anak-anak sekolah yang datang ke pusat-pusat olahraga maupun permainan saat jam sekolah dan masih mengenakan seragam sekolah. Kami hanya memperingatkan saja. Semoga pihak-pihak terkait bisa membantu,” pungkasnya.
Pemilik salah satu pusat olahraga di Banaran, Kalijambe, yang didatangi anggota Satpol PP, Suprapto, hingga berita ini ditulis tidak mengangkat telepon saat dihubungi Esposin, Jumat.
