by Chrisna Canis Cara Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 25 November 2014 - 02:10 WIB
Berdasarkan informasi yang diperoleh Esposin, serangan penyakit tersebut terjadi sejak awal pekan lalu. Awalnya, ada sejumlah warga di Desa Baturan, Kecamatan Gantiwarno yang mengalami gejala itu.
Lalu, serangan itu masuk ke wilayah Desa Kerten di kecamatan yang sama. Warga yang terserang ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang hanya rawat jalan di puskesmas.
Penyakit musiman yang mulai menyerang di kawasan perbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu membuat aktivitas warga beberapa pekan terakhir terganggu.
“Beberapa hari lalu, ibu saya mengalami demam dan setelah itu tidak dapat berjalan untuk sementara waktu seperti gejala chikungunya. Jadi, tidak dapat beraktivitas seperti biasa dan hanya bisa berbaring di kamar,” kata salah satu warga Desa Kerten, Suwarno, Senin (24/11/2014).
Menurutnya, gejala yang diduga penyakit chikungunya itu meresahkan warga karena banyak orang yang hanya bisa berbaring di tempat tidur karena persendian yang terasa ngilu dan tubuh yang lemas.
“Kami berharap pemerintah yakni Dinas Kesehatan [Dinkes] segera melakukan pengecekan di lapangan agar penyakit itu tidak meluas. Sebab, saat ini sudah ada puluhan warga yang terserang penyakit itu,” ujarnya.
Laporan Warga
Terpisah, Camat Gantiwarno, Dwi Purwanto, mengatakan telah menerima laporan terkait serangan penyakit di Desa Baturan dan Desa Kerten yang diduga chikungunya.
Menurut Dwi, serangan penyakit itu di Desa Baturan sudah mereda karena kejadiannya beberapa pekan lalu. Sedangkan di Desa Kerten, pihaknya masih menunggu pemeriksaan dari petugas medis di wilayah setempat.
“Kami sudah menerima laporan dugaan penyakit chikungunya yang menyerang warga di Desa Kerten. Memang ada warga yang merasakan demam dan kondisi tubuhnya lemas. Tapi, untuk hasil pemeriksaannya kami masih menunggu kepastian dari bidan setempat,” tutur Dwi.
Seperti diberitakan sebelumnya, tahun lalu penyakit chikungunya pernah menyerang warga di wilayah Kecamatan Gantiwarno. Ada empat desa yang diserang penyakit itu dari penularannya melalui nyamuk aides aigepty. Empat desa yang itu yakni Kragilan, Jogoprayan, Karangturi, dan Gesikan.