Langganan

PTM Terbatas Tingkat PAUD dan SMP di Klaten Akhirnya Dihentikan

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 20 Februari 2022 - 16:42 WIB

ESPOS.ID - Bupati Klaten, Sri Mulyani, berbincang dengan siswa di SMPN 6 Klaten. (Solopos.com/ Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN–Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen di satuan pendidikan tingkat pendidikan anak usia dini atau PAUD dan SMP di Klaten dihentikan. Sementara itu, evaluasi kegiatan pembelajaran di tingkat SD masih menunggu hasil rapat yang dilakukan pada Senin (21/2/2022).

Keputusan menghentikan kegiatan PTM 50 persen di tingkat PAUD serta SMP mulai berlaku Senin (21/2/2022). Salah satu pertimbangan penghentian sementara kegiatan PTM tersebut dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yakni angka kasus aktif Covid-19 di Klaten yang menunjukkan tren peningkatan.

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Klaten, Yunanto, mengatakan ada sejumlah pertimbangan menghentikan kegiatan PTM di tingkat PAUD selain faktor angka kasus persebaran Covid-19 di Kabupaten Bersinar yang meningkat. Salah satu pertimbangan yakni siswa PAUD rentan terhadap persebaran Covid-19.

Baca Juga: Setiap Hari Ada Kasus, Sekolah di Klaten Hentikan PTM Terus Bertambah

Advertisement

Baca Juga: Setiap Hari Ada Kasus, Sekolah di Klaten Hentikan PTM Terus Bertambah

Hingga saat ini, siswa PAUD belum menerima vaksinasi menyusul belum ada kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak di bawah enam tahun. Pertimbangan lain yakni faktor cuaca ekstrem akhir-akhir ini yang memengaruhi daya tahan tubuh termasuk bagi siswa PAUD.

“Kemudian pertimbangan berikutnya kerumunan ibu-ibu [orang tua menunggu siswa PAUD] sulit untuk dikendalikan, sehingga lebih baik kegiatan PTM kami tutup untuk sementara waktu,” kata Yunanto, Minggu (20/2/2022).

Advertisement

Baca Juga: Pengumuman! Sekolah di Klaten Masih Terapkan PTM 50 Persen

“Dari hasil evaluasi dan monitoring, banyak guru dan siswa yang kini kondisinya kurang sehat [terpapar Covid-19]. Sehingga perlu kami tutup sementara kegiatan PTM dan berganti dengan PJJ,” jelas dia.

Hingga kini, ada 39 guru dan tenaga kependidikan yang dilaporkan terpapar Covid-19 sejak ada peningkatan kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir. Jumlah total siswa yang dilaporkan terpapar Covid-19 ada 29 orang. Guru dan tenaga kependidikan serta siswa terpapar Covid-19 tersebar di 21 SMP.

Advertisement

Yunanto menegaskan hingga kini tak ada klaster PTM di Klaten. Guru serta siswa itu terpapar Covid-19 dari aktivitas di luar kegiatan pembelajaran.

Baca Juga: Siswa dan Guru Kena Covid-19,  PTM 50 Persen di Klaten Dievaluasi

“Ini merupakan satu usaha kami agar guru atau tenaga kependidikan yang terpapar untuk sementara istirahat dulu mengembalikan kesehatan mereka. Kalau tetap PTM, karena banyak guru yang terpapar akan terjadi kekosongan. Sementara, kalau tetap dipaksa masuk akan menulari yang lain. Sampai sekarang tidak ada klaster PTM. Oleh karena itu, sebelum terjadi klaster kami putuskan untuk PJJ-kan dulu,” kata dia.

Advertisement

Yunanto menjelaskan penghentian sementara kegiatan PTM di tingkat PAUD dan SMP dimulai Senin (21/2/2022). “Sampai kapannya nanti kami lihat perkembangan setidaknya 10 hari kedepan. Sekaligus biar guru dan siswa yang saat ini sakit, benar-benar segera sehat,” jelas dia.

 

Tingkat SD

Disinggung evaluasi kegiatan PTM di tingkat SD, Yunanto menjelaskan hingga Minggu belum ada keputusan kegiatan PTM di tingkat SD ikut dihentikan atau tetap bergulir seperti selama ini. Disdik berencana menggelar rapat dengan kepala SD pada Senin.

Baca Juga: 6 Sekolah Ditutup karena Covid-19, Disdik Klaten: Bukan Klaster PTM

Kepala SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati, membenarkan dari hasil rapat koordinasi yang digelar Disdik secara virtual bersama kepala SMP pada Sabtu diputuskan untuk sementara kegiatan PTM di SMP dihentikan sementara.

“Ini hanya satu pekan mulai Senin-Sabtu. Selama sepekan itu full daring. Tetapi guru [dalam kondisi sehat dan tidak terpapar Covid-19] tetap masuk untuk melakukan kegiatan PJJ dari sekolah masing-masing. di SMP Jogonalan Senin sudah kami mulai,” jelas Endah.

 

Advertisement
Haryono Wahyudiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif