by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Senin, 21 Februari 2022 - 11:11 WIB
Esposin, KLATEN–Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen di tingkat SD masih menunggu hasil rapat yang dilakukan pada Senin (21/2/2022) ini. Sebelumnya Pemkab Klaten mulai hari ini menghentikan PTM tingkat pendidikan anak usia dini atau PAUD dan SMP.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Klaten, Yunanto, mengatakan hingga Minggu (20/2/2022) belum ada keputusan kegiatan PTM di tingkat SD ikut dihentikan atau tetap bergulir seperti selama ini. “Disdik berencana menggelar rapat dengan kepala SD pada Senin,” ujar Yunanto, Minggu (20/2/2022).
Pemkab Klaten menghentikan kegiatan PTM 50 persen di tingkat PAUD serta SMP dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena angka kasus aktif Covid-19 di Klaten yang menunjukkan tren meningkat.
Baca Juga: PTM PAUD dan SMP di Klaten Dihentikan, Begini Respons Orang Tua
Yunanto mengatakan ada sejumlah pertimbangan menghentikan kegiatan PTM di tingkat PAUD selain faktor angka kasus persebaran Covid-19 di Kabupaten Bersinar yang meningkat. Salah satu pertimbangan yakni siswa PAUD rentan terhadap persebaran Covid-19.
Hingga saat ini, siswa PAUD belum menerima vaksinasi menyusul belum ada kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak di bawah enam tahun. Pertimbangan lain yakni faktor cuaca ekstrem akhir-akhir ini yang memengaruhi daya tahan tubuh termasuk bagi siswa PAUD.
“Kemudian pertimbangan berikutnya kerumunan ibu-ibu [orang tua menunggu siswa PAUD] sulit untuk dikendalikan, sehingga lebih baik kegiatan PTM kami tutup untuk sementara waktu,” kata dia.
Baca Juga: PTM Terbatas Tingkat PAUD dan SMP di Klaten Akhirnya Dihentikan Sementara itu, pertimbangan Disdik dan kepala SMP negeri di Klaten sepakat menghentikan sementara kegiatan PTM terbatas lantaran banyak guru dan siswa yang terpapar Covid-19. Selain itu, SMP yang menghentikan sementara kegiatan PTM mereka gegara ada guru atau siswa terpapar Covid-19 terus bertambah.
“Dari hasil evaluasi dan monitoring, banyak guru dan siswa yang kini kondisinya kurang sehat [terpapar Covid-19]. Sehingga perlu kami tutup sementara kegiatan PTM dan berganti dengan PJJ,” jelas dia.
Hingga kini, ada 39 guru dan tenaga kependidikan yang dilaporkan terpapar Covid-19 sejak ada peningkatan kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir. Jumlah total siswa yang dilaporkan terpapar Covid-19 ada 29 orang. Guru dan tenaga kependidikan serta siswa terpapar Covid-19 tersebar di 21 SMP.