by Redaksi - Espos.id Solopos - Selasa, 28 Desember 2010 - 13:49 WIB
Massa menuntut aspirasi kenaikan tambahan penghasilan (Tamsil) yang mereka perjuangkan bisa diakomodasi dalam APBD 2011.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari puluhan personel kepolisian dan Satpol PP. Nyaris terjadi kericuhan saat aparat menghalangi massa yang ingin masuk ke Gedung DPRD. Setelah bernegosiasi, sebanyak 20 orang perwakilan PPDI diperkenankan bertemu dengan pimpinan DPRD.
Salah seorang peserta aksi, Subana, mengatakan, Tamsil yang diterima senilai Rp 400.000 per bulan tidak cukup untuk menyokong kehidupan perangkat desa. “Apalagi lungguh yang didapat tidak panen karena serangan wereng,” papar perangkat desa Soko, Kecamatan Karangdowo itu.
Perangkat desa Nglinggi, Klaten Selatan, Harjono menuturkan, Tamsil diharapkan naik sehingga perangkat desa tak kebingungan memenuhi kebutuhan keluarga. “Pengeluaran untuk kemasyarakatan sangat besar padahal tanah bengkok tak menghasilkan karena kena hama,” ungkapnya.
Sementara, audiensi antara perwakilan PPDI dengan pimpinan DPRD berlangsung alot. Ketua DPRD Klaten, Agus Riyanto menuturkan pihaknya tak keberatan Tamsil naik, asalkan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah serta tak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
rei