by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Jumat, 17 Juli 2020 - 19:00 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Klaster pondok pesantren atau ponpes menjadi klaster tertinggi dalam persebaran Covid-19 di wilayah Wonogiri.
Klaster ponpes muncul kali pertama setelah seorang pimpinan pondok pesantren atau ustaz, Z, asal Jatisrono terkonfirmasi positif Covid-19. Z positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Demak. Ia dinyatakan positif pada 6 Juli 2020 lalu.
Hingga Jumat, (17/7/2020) siang, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster ponpes di Jatisrono, Wonogiri sebanyak 35 orang. Pasien tersebut terdiri dari, santri, pengurus pondok, keluarga dan masyarakat yang melakukan kontak erat.
Pada Jumat sendiri, ada tambahan 26 pasien positif Covid-19 dari klaster ponpes. Itu menjadi salah satu penambahan kasus terbesar di Wonogiri dalam sehari.
Update Covid-19 Indonesia: Tambahan Pasien Sembuh Lebih Banyak Ketimbang Kasus Positif
Melihat kondisi itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek), bakal mengundang tokoh lintas agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama dan orgainisasi keagamaan lainnya dalam waktu dekat.
"Klaster ponpes atau keagamaan menjadi tertinggi di Wonogiri. Kami akan meminta rekomendasi dan saran kepada para tokoh agama," kata dia kepada wartawan di Ruang Girimanik Sekretariat Daerah Wonogiri, Jumat.
Sesak Napas hingga Muntah, Begini Sulitnya Damkar Lumpuhkan Api di Bratachem Solo
Ia mengatakan, para tokoh agama mengetahui tentang kondisi, budaya serta adat di pondok pesantren. Rekomendasi atau saran yang diberikan akan dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan Pemkab Wonogiri dalam menangani kasus klaster ponpes.
"Rekomendasi bukan didasarkan atau berbasis keinginan. Tetapi mengimplementasikan protokol kesehatan di lingkungan ponpes," kata Jekek.
Setelah pondok pesantren, klaster terbanyak kedua didominasi dari para perantau, baik dari wilayah Jabodetabek maupun Jawa Timur.
Vaksin Covid-19 Eksperimental Rusia Tersedia Tahun Ini, 30 Juta Dosis untuk Domestik