by Chrisna Chanis Cara Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 27 November 2015 - 02:40 WIB
Esposin, SOLO--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo belum memastikan pelaksanaan kampanye bersama atau kampanye damai yang rencananya digelar 5 Desember. Hal itu menyusul penolakan sejumlah pihak yang menilai kegiatan rawan menimbulkan gesekan.
Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, mengatakan ada desakan dari sejumlah elemen muspida untuk membatalkan kampanye bersama. Pernyataan tersebut disampaikan saat rapat koordinasi muspida Selasa (17/11/2015). Penolakan kampanye bersama didasari alasan kondusivitas jelang pilkada.
Selain muspida, pasangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo menolak mengikuti kegiatan. “Kami belum dapat memastikan apakah kampanye damai diteruskan atau tidak. Besok masih akan diplenokan di internal KPU,” ujar Agus saat ditemui wartawan, Kamis (26/11/2015).
Agus menghormati pendapat sejumlah pihak yang menolak jalannya kampanye bersama. Namun KPU mengklaim telah menyiapkan konsep tersendiri sehingga kegiatan dapat berjalan aman dan tertib. Kampanye damai, imbuhnya, akan dibalut karnaval budaya dengan peserta berjalan kaki dari Manahan hingga Balai Kota.
“Jadi tidak memakai konvoi motor seperti itu. Pesertanya juga dibatasi agar aparat mudah untuk mengendalikan,” tuturnya.
Menurut Agus, kampanye bersama penting sebagai sosialisasi agar warga menggunakan hak pilihnya di Pilkada. Kegiatan tersebut juga menjadi simbol kebersamaan dan komitmen menyelanggarakan pilkada yang damai dan bersih. Seusai kampanye bersama, pilkada akan memasuki masa tenang hingga 8 Desember.
“Substansi kegiatan ini sebenarnya bukan kampanye, tapi gerakan moral agar warga berbondong-bondong ke TPS (tempat pemungutan suara) 9 Desember mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, Komisioner Divisi Hukum, Pencalonan dan Kampanye KPU, Nurul Sutarti, mengaku tak khawatir dengan keamanan kampanye bersama. Menurut Nurul, KPU sebagai penyelenggara pilkada berkewajiban menggelar kegiatan tersebut dengan baik.
“Kami hanya menjalankan tahapan pilkada sesuai jadwal,” ujarnya.
Nurul menekankan kampanye damai penting agar masyarakat lebih dekat dengan kontestan pilkada yang akan dipilih. Disinggung mengenai salah satu pasangan yang enggan menghadiri kampanye damai, ia menilai itu merupakan hak pasangan calon.