Informasi itu diperoleh Esposin dari Sekretaris DPC Partai Gerindra Karanganyar, Aris Mulyadi, saat ditemui, Rabu (7/11). “Kami tentu akan usung kandidat yang paling berpeluang menang. Saat ini dua kandidat terkuat Juliyatmono dan Paryono. Kami masih lakukan penjajakan,” katanya.
Menurut Aris, komunikasi informal terus dijalin antara pengurus partai berlambang kepala burung garuda itu dengan Juliyatmono dan Paryono. Tidak hanya Gerindra yang melakukan pendekatan, Aris yang merupakan inisiator pendirian partai Gerindra di Bumi Intanpari, mengklaim Paryono dan Juli juga melakukan pendekatan kepada partainya.
Hanya saja dia menjelaskan, mekanisme penentuan kandidat yang bakal diusung partai harus melalui rapat pleno DPC Partai Gerindra. Dalam rapat pleno yang akan digelar awal tahun depan itu akan dimunculkan tiga nama kandidat bupati pun wakil bupati. “Tiga nama ini kami ajukan ke DPD supaya dilanjutkan ke DPP. Ini aturan main partai,” imbuhnya.
Selain Paryono dan Juli, Aris juga mengklaim ada beberapa tokoh yang sudah menjalin komunikasi informal dengan pengurus DPC. Beberapa nama di antaranya seperti Kadi Sukarna dan Mayjend TNI (Purn) Nartono. Bahkan menurutnya beberapa pimpinan anak cabang (PAC) sudah didekati salah satu dari dua nama itu.
Merespons hal itu, Aris mengaku sedikit kecewa. Sebab seharusnya secara etika, yang bersangkutan melakukan pendekatan terlebih dulu dengan pengurus DPC Gerindra Karanganyar. “Tapi ya sudahla, saya tidak utak-atik, saya biarkan saja,” timpalnya buru-buru. Di sisi lain, ntuk Aris Wuryanto belum ada komunikasi sama sekali dengan Gerindra.
Disinggung kemungkinan adanya figur titipan dari DPP, menurut dia mungkin saja terjadi. Hanya saja Aris menyatakan DPC Gerindra Karanganyar tetap berhak melakukan pengecekan tingkat elektabilitas dan peluang yang bersangkutan. Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Karanganyar, Ade Eliyana, menyatakan pihaknya belum akan bersikap terkait pilkada. “Kami lihat situasi dulu. Kalau sudah tiba saatnya kami pasti akan bicara,” katanya singkat.