by Moh Khodiq Duhri Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 13 November 2012 - 04:58 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
KLATEN--Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Klaten menyiapkan pendataan anggota di tingkatan cabang hingga ranting.
Hal itu dikemukakan Ketua IPHI Klaten, Widodo Muktiyo, kepada Esposin, Senin (12/11/2012). Menurut Widodo, pendataan anggota IPHI tersebut bertujuan memaksimalkan peran IPHI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk menjaga kemabruran jemaah haji.
Dia menjelaskan, pendataan anggota akan dilakukan masing-masing pengurus IPHI cabang di 26 kecamatan maupun ranting di 401 kelurahan atau desa. Pendataan anggota itu rencananya akan digelar setelah masing-masing pengurus IPHI cabang maupun ranting menggelar pergantian kepengurusan.
“Kami memberi kesempatan kepada semua cabang dan ranting menggelar pergantian kepengurusan pada November hingga Desember ini. Setelah itu, kami akan mendata jumlah anggota IPHI secara keseluruhan,” ujar Widodo.
Akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) ini menjelaskan, semua jemaah haji akan memiliki kartu anggota IPHI. Kartu anggota itu bisa dimanfaatkan untuk memperkuat persaudaraan sesama haji.
Widodo menegaskan pendataan anggota IPHI tidak berkaitan dengan munculnya kasus jemaah haji berkartu tanda penduduk (KTP) asli namun palsu (aspal) yang datang dari luar Klaten. Namun, dia menyayangkan adanya kasus jemaah haji ber-KTP aspal yang berangkat dari Klaten itu. Dia menilai, keberadaan mereka sudah menghilangkan hak warga asli Klaten untuk diberangkatkan lebih dulu.
“Kuota jemaah haji yang harusnya diisi warga Klaten ternyata diisi warga luar Klaten. Kalau mereka tidak ada hubungan darah atau tidak memiliki keluarga di Klaten, tentu sangat disayangkan,” ungkap Widodo.