by Luthfi Shobri Marzuqi - Espos.id Solopos - Selasa, 10 Mei 2022 - 16:51 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Perputaran uang di Wonogiri dinilai sangat banter saat momentum Lebaran 1443 H/2022 M. Kaum boro yang pulang ke kampung halaman dinilai menjadi faktor pemicu banternya perputaran uang di Wonogiri saat Lebaran 2022.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengakui peredaran uang mengalami peningkatan dibandingkan di hari-hari biasa sebelum momentum Lebaran.
Perputaran uang sangat banter saat menjelang Lebaran hingga H+5 Lebaran. Faktornya tak lain karena kaum boro atau perantau banyak yang mudik ke kampung halaman.
“Berdasarkan pantauan kami, banyak barang-barang yang dijual warga habis stoknya. Barang-barang itu, seperti daging, ayam, ikan, dan lain-lain. Tapi yang paling banyak memang makanan,” ucapnya saat dihubungi Esposin, Senin (10/5/2022).
“Berdasarkan pantauan kami, banyak barang-barang yang dijual warga habis stoknya. Barang-barang itu, seperti daging, ayam, ikan, dan lain-lain. Tapi yang paling banyak memang makanan,” ucapnya saat dihubungi Esposin, Senin (10/5/2022).
Wahyu mengatakan bazar Ramadan yang berlangsung akhir April lalu sering diminati masyarakat. Hal itu termasuk bazar di Rumah BUMN Wonogiri yang dipenuhi pedagang makanan dari tradisional hingga modern.
Baca Juga: Warga Wonogiri Buru Perhiasan Emas Jelang Lebaran, Alasannya?
Salah seorang pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Triyono, mengatakan omzet yang diperoleh saat momentum Lebaran mengalami peningkatan pesat.
Baca Juga: Ini Jumlah Motor yang Beredar di Wonogiri, Berapa Ya?
“Saat Lebaran kemarin cuma libur dua hari. Hari ketiga sudah buka dan cukup ramai karena kedatangan orang dari daerah luar kota. Ramainya terjadi sampai Jumat atau Sabtu kemarin. Setelah itu, kembali sepi [seperti hari-hari biasa],” katanya.
Pedagang lainnya, Sakiman, mengatakan selama Lebaran tahun ini juga mengalami kenaikan penghasilan. Ia mengaku dapat meraup omzet Rp60 juta dalam sehari.
Angka itu diperoleh dari hasil menjual minyak goreng (migor) curah belasan drum per hari, telur ayam, dan bahan-bahan pokok lainnya. Meski demikian, jika dibandingkan dengan hari biasa, omzetnya tak jauh berbeda.
Baca Juga: Gunung Api Purba Sumber Emas di Wonogiri, Ini Lokasinya
“Kisarannya ya kurang sedikit dari Rp60 juta,” ucapnya.