Langganan

PEMBUNUHAN BOYOLALI : Cucu Bunuh Nenek: Korban Dibekap - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Irsyam Faiz Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 21 November 2014 - 20:30 WIB

ESPOS.ID - Ratusan warga menyaksikan proses autopsi jenazah nenek Ngatiyem, 70, korban pembunuhan oleh Riswanto, 24, yang tidak lain adalah cucunya sendiri, Sabtu (15/11/2014). (Irawan Sapto Adi/JIBI/Solopos)

Esposin, BOYOLALI—Penyebab kematian Nenek Ngatiyem, 70, warga Dusun Seling RT 002/RW 001 Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro,Boyolali, yang dibunuh cucunya sendiri, Riswanto, 24, mulai terkuak.

Hasil sementara dari proses autopsi yang dilakukan unit identifikasi dari Polres Boyolali dan tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi, Solo dengan dibantu mahasiswa kedokteran dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo serta Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sabtu (15/11/2014), Ngatiyem tewas akibat saluran pernapasannya tersumbat.

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono melalui Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Parwanto, mengatakan hasil tertulis atau resmi dari proses autopsi jenazah korban pembunuhan yang belum keluar.

Namun, dari keterangan secara lesan dengan dokter RSUD dr. Moewardi, ditemukan luka di beberapa bagian tubuh korban, terutama di sekitar wajah dan leher.

“Resminya [hasil otopsi] belum turun. Tetapi, dari cuplikan bincang-bincang dengan dokter autopsi, terdapat luka pada dagu bawah dan urat leher pada tubuh Ngatiyem. Kematian korban diperkirakan akibat tersumbatnya saluran pernapasan,” kata AKP Parwanto saat dimintai informasi, Jumat (21/11/2014).

Advertisement

Purwanto menjelaskan berdasarkan temuan pada autopsi itu, dapat diketahui, selain korban dibekap mulutnya oleh Riswanto dengan menggunakan kain sarung bantal yang dilumuri racun serangga, juga kuat dugaan meninggal karena dicekik lehernya.

Salah satu tangan tersangka membekap mulut korban, sedangkan tangan satunya mencekik lehernya.

“Tersangka membekap serta mencekik korban dengan kekuatan penuh dan ada perlawanan dari korban,” terang Parwanto.

Advertisement
Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif