by Rudi Hartono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 23 Januari 2015 - 01:10 WIB
Esposin, SUKOHARJO — Ratusan los di lantai I dan II Pasar Tawangsari, Sukoharjo, berubah menjadi kios. Para pedagang membangun los-los yang semula hanya dasaran itu menjadi bangunan semi permanen berdinding papan dan seng.
Pantauan Esposin di pasar yang terletak di pusat Kecamatan Tawangsari tersebut, Rabu (21/1/2015), sebagian besar los di lantai I berubah menjadi kios. Dinding papan atau seng itu bagian atasnya diberi kawat untuk ventilasi. Masing-masing bangunan dilengkapi rolling door dan rak dari kayu. Pedagang sudah banyak yang menempati bangunan-bangunan itu. Barang dagangan seperti kerupuk mentah, sembako, bumbu-bumbu memenuhi rak-rak. Namun, ada pula yang belum ditempati. Tinggi bangunan-bangunan itu hampir menyentuh dak beton.
Sejumlah tukang kayu sibuk mengerjakan pembangunan di salah satu los. Salah satu dari mereka mengebor lantai dan tiang. Tukang lainnya memaku kayu di lantai. Bunyi pukulan palu bercampur suara para pedagang dan pembeli memenuhi lantai I pasar tersebut.
Kondisi serupa terjadi di lantai II. Los yang kebanyakan digunakan untuk berdagang pakaian itu juga berubah menjadi bangunan semi permanen. Aktivitas jual beli sudah berjalan di lantai tersebut.
Pedagang bumbu di lantai I yang losnya dibangun menjadi kios, Daruki, 59, mengaku tidak tahu ada tidaknya larangan mengubah los. Dia membangun los No. 117 yang ditempatinya agar dagangan dapat muat ditempatkan di los. Selain itu agar dagangan aman, baik dari pencuri maupun tikus.
“Dagangan saya kan banyak. Kalau los yang hanya berukuran 4 meter persegi tidak dibangun ya tidak bisa menampung seluruh dagangan. Misal saya berdagang di los seadanya, siapa yang menjamin dagangan saya tidak akan hilang. Tidak mungkin juga dagangan saya bawa pulang setiap hari,” kata pedagang yang sudah berjualan lebih dari 26 tahun itu.
Pedagang pakaian di lantai II yang losnya diubah, Gito Mulyono, 60, beralasan membangun dua unit losnya karena tuntutan kondisi. “Dilarang atau tidak saya tidak tahu. Kalau tidak dibangun seperti ini ya enggak bisa buat berdagang,” kata warga Miratan RT 002/RW 007, Grajekan, Tawangsari itu.
Lurah Pasar Tawangsari, Suhardi, saat dimintai konfirmasi Esposin mengaku mengizinkan pedagang membangun los. Izin diberikan jika pedagang membangun sesuai ketentuan. Dia mensyaratkan pembangunan los maksimal setinggi 280 cm. Selain itu pedagang dilarang membangun menggunakan seng bergelombang.
Kepala Dinas Perisdustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, A.A. Bambang Hariyanto, sebelumnya mengatakan los di pasar Tawangsari yang diubah menjadi kios dianggap tetap sebagai los. Dia tidak akan mengubah status los menjadi kios jika nantinya bermasalah.