by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 10 Juni 2013 - 06:11 WIB
Cuaca di Kemalang Minggu (9/6/2013) pagi terlihat mendung. Tidak lama kemudian, hujan rintik-rintik mulai membasahi Desa Kemalang di Kecamatan Kemalang, Klaten.
Sejumlah genteng yang bocor tidak menyurutkan aktivitas jual beli yang ada di salah satu pasar yang cukup besar di desa. Pasar itu merupakan pasar tradisional terbesar yang ada di Kecamatan Kemalang, yaitu Pasar Kembang Kemalang.
Pasar yang terletak di dekat kantor Kecamatan Kemalang itu tak hanya menjadi tumpuan hidup bagi warga di wilayah setempat, namun juga sebagian warga Kecamatan Manisrenggo, Klaten.
Berbagai macam komoditas perdagangan pun ada di pasar itu, dari sembako, gerabah, pakaian hingga unggas. Pasar yang biasa buka pukul 05.00 WIB-14.00 WIB itu cukup padat ditempati pedagang. Bahkan, akses jalan menuju pasar itu hanya bisa dilewati satu hingga dua orang.
Salah satu pedagang sembako di pasar itu, Suprapti, 40 , mengatakan pasar itu memang menjadi salah satu pusat perekonomian warga. Selain memiliki ukuran yang cukup luas, pasar itu menjadi tempat yang cukup strategis karena tempatnya berada di dekat kantor Kecamatan Kemalang. Menurutnya, tidak ada lagi pasar sebesar tempat yang dia tempati di Kemalang.
Meski demikian, saat hujan tiba pasar itu selalu becek karena banyaknya genteng yang bocor. “Gentengnya banyak yang bocor karena usia pasar yang sudah tua,” ungkapnya kepada Esposin.
Salah satu pembeli, Tumiyem, berpendapat Pasar Kembang Kemalang merupakan satu-satunya pasar tradisional yang ada di Kemalang.
“Pasar ini adalah pasar tradisional terbesar, sehingga cukup lengkap untuk mencari berbagai macam kebutuhan sehari-hari di sini,” tuturnya.
Meski demikian dia menilai kondisi pasar yang becek adalah biasa, sebab pasar itu memang sudah lama tidak direnovasi. “Biasa kalau hujan memang becek meski sudah ada atapnya. Berbeda dengan Matahari yang nyaman. Tapi, saya lebih suka belanja di pasar saja,” ungkap warga Kemalang itu.