Langganan

Pasar Bunder Sumbang Sampah Terbanyak di Sragen

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 21 September 2019 - 18:30 WIB

ESPOS.ID - Tim Disperindag Sragen mengumpulkan sampah plastik dalam satu sak saat gerakan pungut sampah sebagai peringatan World Clean Up Day 2019 di Pasar Bunder Sragen, Sabtu (21/9/2019). (Solopos-Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN -- Ribuan orang dari unsur aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat serentak memungut sampah dalam peringatan World Clean Up Day 2019 di 17 lokasi di wilayah Kota Sragen, Sabtu (21/92019).

Mereka menyebar di Jl. Tentara Pelajar, alun-alun Sragen hingga simpang empat Teguhan; Jl. W.R Supratman hingga toko komplit; Jl. Imam Bonjol, Stasiun KA hingga simpang tiga Harmoni; Pasar Bunder; Jl. Sultan Agung hingga Banjarasri Nglorog; Taman Krido Anggo; Taman Sukowati; Sungai Swideran I hingga makam pahlawan; Sungai Swideran II hingga ring road utara; Sungai Garuda; dan seterusnya.

Advertisement

Mereka bergerak dengan berjalan kaki dan membawa kantong sampah berupa plastik dan sak berukuran besar. Mereka bergerak setelah mengikuti apel bersama di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Sragen yang menghadirkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati sebagai pembina apel.

Pada kesempatan itu, Bupati Yuni dan para pimpinan daerah lainnya juga menyerahkan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah kepada tiga sekolah, yakni SMPN 1 Sukodono, SMPN 1 Gemolong, dan SMPN 2 Gondang, Sragen.

Yuni bersama Kapolres, Dandim, Sekda, dan pimpinan daerah serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) bersepeda sambil memungut sampah.

Advertisement

Pasar Bunder menjadi sasaran mereka untuk memungut sampah. Sampah di Pasar Bunder mencapai 8 ton per hari. Volume sampah di pasar induk terbesar di Bumi Sukowati itu melebihi volume sampah harian di wilayah Kota Sragen yang hanya 6-7 ton per hari.

“Ya, Pasar Bunder menjadi kontributor sampah terbesar di wilayah perkotaan yang masuk ke TPA [tempat pembuangan akhir] Tanggan, Gesi, secara harian. Dari sekian sampah itu, 70% merupakan sampah organik dan 30% sampah anorganik. Sebagian ada yang masuk bank sampah juga dan masuk tempat pembuatan kompos,” ujar Kepala Pengelola Pasar Bunder Sragen, Sugino, saat berbincang dengan

Advertisement
Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif