by Redaksi - Espos.id Solopos - Kamis, 3 September 2009 - 19:59 WIB
Sragen (Espos)--Harga beras masih stabil, OP belum mendesak dilakukan Sragen (Espos) Pelaksanaan Operasi Pasar (OP) belum mendesak dilakukan di wilayah Bumi Sukowati hingga saat ini. Hal itu menyusul masih stabilnya Harga Pokok Pembelian (HPP) beras di pasaran, yakni antara Rp 4.500-Rp 6.000.
Demikian ditegaskan Kepala Gudang Bulog Masaran, Suprapto saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (3/9). Berdasarkan pengalaman, pelaksanaan OP dilangsungkan seiring naiknya harga beras di pasaran minimal sebanyak 25 % dari harga yang berlaku saat sekarang.
“Kami pun juga belum menerima usulan diadakannya OP dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. OP itu dapat digelar setelah adanya usulan dan dilakukan oleh tim gabungan, jadi kami tidak dapat melakukan sendiri,” jelasnya.
Dia mengatakan, persediaan beras menjelang Lebaran di Sragen terbilang cukup aman. Hal tersebut dapat dilihat dari stok yang ada di gudangnya, yakni 10.300 ton. Sementara, jumlah gabah mencapai 4.500 ton. Jumlah tersebut dalam waktu dekat akan bertambah, mengingat musim panen kering juga sudah mendekati waktunya.
“Sudah berlimpah stok beras kami. Bahkan, kami pun juga siap untuk menyalurkan beras ke luar pulau kalau memang diminta” kata dia. Hal senada juga dijelaskan staf Gudang Bulog Sidoharjo, Sri Hartoyo.
Stok beras di tempatnya mencapai 7.000 ton. Hal itu ditambah persediaan gabah yang mencapai 6.000ton.
“Pada prinsipnya, gudang yang ada di Sidoharjo ini masih aman sebagaimana yang terjadi di Masaran. Kami pun juga siap menyalurkan beras ke luar pulau” terang dia.
Disinggung tentang perlunya OP beras di pasaran, pihaknya belum mendapatkan surat pengajuan dari Pemkab Sragen. Dengan demikian, pelaksanaan OP memang belum mendesak dilakukan.
“Untuk mengadakan OP kan ada prosedurnya. Pemkab harus megusulka terlebih dahulu. Nah, sampai saat ini, Pemkab belum mengajukan,” ulasnya. pso