by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 26 Agustus 2011 - 18:45 WIB
Boyolali (Esposin)--Kebijakan moratorium PNS oleh pemerintah pusat secara tidak langsung berakibat pada nasib para pegawai tidak tetap (PTT) terutama di Boyolali.
Mereka yang telah dijanjikan akan segera diangkat menjadi PNS akan kecewa berat terkait kebijakan pusat ini.
Pasalnya, banyak PTT di Boyolali sudah terlanjur membayar sejumlah uang kepada oknum tertentu. Mereka dijanjikan akan dijadikan PNS oleh beberapa pihak. Bahkan, beberapa sudah menggelontorkan dana demi pengangkatan itu.
“Penghentian sementara atau moratorium PNS yang diumumkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri itu dikawatirkan akan berdampak. Sebab ribuan PTT nasibnya menjadi tidak jelas,” terang Wakil Ketua DPRD Boyolali, Thontowi Jauhari kepada wartawan, Jumat (26/8/2011).
Thontowi menambahkan Bupati Boyolali harus segera mengambil langkah strategis mencegah terjadinya kisruh di Boyolali.
Menurutnya, jumlah PPT mencapai lebih dari 1.000 orang yang berada di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Nasib para PTT ini harus dipikirkan masak-masak. Sebab, mereka sudah masuk database untuk dijadikan PNS tahun ini.
“Pihak yang telah melakukan pungutan kepada para PTT segera mengembalikan. Sebab, kejelasan nasib mereka hingga sekarang tak menentu,” imbuhnya.
Pihaknya mendesak Bupati Boyolali untuk mengambil langkah tegas terkait moratorium serta melakukan pengusutan terhadap oknum yang telah melakukan pungutan kepada PTT.
(rid)