Langganan

Musik Era 2000-an di Live Music Monpers Obati Kerinduan Penonton saat Masa SMA - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Senin, 22 Juli 2024 - 06:37 WIB

ESPOS.ID - Ratusan penonton menyaksikan pertunjukan live music grup musik Seven Notes yang membawakan lagu-lagu era 2000-an di pelataran Monumen Pers Nasional, Banjarsari Solo, Sabtu (21/7/2024) malam. (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Esposin, SOLO--Suasana di pelataran Monumen Pers Nasional Solo begitu hangat pada Sabtu (20/7/2024) malam. Ratusan penikmat live music dari berbagai kalangan menghabiskan malam Minggunya dengan menikmati aneka hidangan angkringan ditemani lagu-lagu era 2000-an yang dibawakan grup musik Seven Notes.

Grup musik asal Solo tersebut membuka satu jam penampilan pertamanya dengan lagu-lagu pop lokal dengan tema mellow atau kesedihan. Seperti lagu Akhirnya Ku Menemukanmu karya Naff; Hampa karya Ari Lasso; Keabadian yang dipopulerkan Reza Artamevia, dan Merindukanmu karya D’Masiv.

Advertisement

Setelah dipuaskan dengan lagu-lagu “galau” satu jam berikutnya penonton diajak untuk lebih bergembira lewat lagu-lagu dengan ritme sedikit cepat dan sekaligus mengenang kisah-kisah percinta di waktu muda dulu. Seperti Gelora Asmara yang dipopulerkan Derby Romero; Selalu Ada karya Black Out; 50 Tahun Lagi karya Yuni Shara.

Dan 1 jam terakhir, Seven Notes memilih menyanyikan lagu-lagu dengan tempo yang cepat dan menggugah semangat penonton untuk berjoget ria. Terutama saat membawakan lagu Cinta Monyet karya Goliath dan Izinkan Aku yang dipopulerkan Reza Artamevia.

Advertisement

Dan 1 jam terakhir, Seven Notes memilih menyanyikan lagu-lagu dengan tempo yang cepat dan menggugah semangat penonton untuk berjoget ria. Terutama saat membawakan lagu Cinta Monyet karya Goliath dan Izinkan Aku yang dipopulerkan Reza Artamevia.

Selama tiga jam pertunjukan mulai dari pukul 19.00-22.00 WIB, penonton seolah tidak diberi jeda untuk tidak bernyanyi dan berjoget bersama. Seven Notes pun juga piawai menjalin komunikasi dengan penonton, mulai diberi kesempatan untuk request lagu hingga bernyanyi bersama di panggung.

Semakin malam pelataran Monpers di Jl Gajah Mada No. 59, Timuran, Kecamatan Banjarsari, Solo semakin penuh sesak. Bahkan banyak penonton yang tidak kebagian kursi dan terpaksa harus berdiri atau duduk-duduk di tepian seberang jalan.

Advertisement

Menurut dia, lagu-lagu di era tersebut, punya tempat tersendiri di hatinya. Lantaran saat di SMP-SMA lagu-lagu itulah yang menemaninya baik dalam keadaan sedih maupun bahagia.

“Saya ke sini bersama istri tujuannya ingin nostalgia kembali ke masa-masa SMP-SMA kami yang memang sama-sama suka musik. Dimana waktu-waktu itu lagu-lagu ini (2000-an) selalu menami kami baik waktu susah maupun bahagia. Jadi apa yang dibawakan band tadi kami hafal semua,” kata dia saat ditemui Esposin seusai acara.

Dia berharap di Solo semakin banyak event-event musik yang khusus mengangkat lagu-lagu era 2000-an. Lantaran menurutnya, penggemar musik di era tersebut masih banyak dan bahkan anak-anak muda Gen-Z ini juga tidak sedikit yang suka.

Advertisement

Rasa bahagia juga dirasakan vokalis Seven Notes, Tina. Menurut dia live music kali ini berjalan di luar ekspektasi karena penontonnya membeludak dan dari lagu pertama hingga terakhir berhenti bernyanyi bersama.

"Capek pasti ya, Mas, karena menyanyi puluhan lagu hampir tanpa jeda. Tapi semuanya terbayar dan bahagia karena antusias penontonnya luar biasa" kata dia.

Dia juga memberikan apresiasi kepada Monpers karena dengan menggelar live music kesan museum yang menakutkan atau tempat liburan yang kuno itu bisa hilang. Sehingga, kata dia, ini bisa jadi momen untuk museum kembali megambil hati masyarakat dan akhirnya nanti mereka lebih tertarik untuk berkunjung serta mengetahui sejarah.

Advertisement

Sementara itu ditemui terpisah, Kepala Monumen Pers Nasional Widodo Hastjaryo, mengatakan bahwa ini adalah acara live music kali kesekian yang digelar Monpers dan selalu ramai. Menurut dia, acara ini adalah upaya Monpers Solo untuk mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus memberi ruang untuk para musisi-musisi untuk berkarya.

Dia juga meminta maaf kepada para penonton yang tidak mendapatkan kursi ataupun hidangan akringan karena saking penuhnya. Bulan depan, kata dia, masih akan digelar lagi live music-nya untuk temanya seperti apa masih akan dibahas bersama tim dan melihat respons dari penonton juga.

"Live music ini event rutin bulanan kami tiap Sabtu malam pekan ketiga atau keempat. Temanya juga beragam ada keroncong, Koes Plus, rock n roll, tembang kenangan, dan masih banyak lagi. Event ini gratis siapa saja boleg gabung dan bisa dapat makanan akringan. Semoga dengan adanya event ini Monpers semakin dekat dengan masyarakat," kata dia saat ditemui di sela-sela acara.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif