by Mariyana Ricky P.d - Espos.id Solopos - Minggu, 1 Agustus 2021 - 22:12 WIB
Esposin, SOLO -- Pasar Burung dan Ikan Hias Depok, Solo, sudah mulai buka kembali untuk pengunjung sejak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengizinkan pasar tradisional nonesensial beroperasi terbatas seiring perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mulai Selasa (26/7/2021).
Kendati mulai beroperasional terbatas hingga pukul 15.00 WIB, omzet pedagang pasar nonesensial itu belum pulih. Bahkan, pengunjung yang datang tak sampai 40% dari normalnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Burung dan Ikan Pasar Depok, Suwarjono, mengatakan selain pembatasan jam operasional, pengurangan kapasitas 50% dibanding hari biasanya juga berpengaruh pada omzet.
Baca Juga: Pencairan Insentif Penanganan Covid-19 Untuk Nakes Kota Solo Lampaui 50%
“Kios-kios masih sepi karena PPKM masih berlangsung. Mungkin orang-orang masih takut keluar karena adanya varian baru Covid-19 itu. Kami harus pandai mengatur waktu jam buka. Tidak dibatasi saja pasar sudah sepi saat Pandemi, apalagi dibatasi,” katannya kepada Esposin, Minggu (1/8/2021).
Faktor lain yang menyebabkan minimnya pengunjung Pasar Depok, Solo, adalah tidak diperbolehkannya pedagang musiman berjualan di selter pasar. Di antaranya, pedagang obat-obatan ikan dan burung, tanaman, alat-alat pertanian, pertukangan, penjual tas, dompet, kacamata, dan sejenisnya, serta ayam aduan.
Baca Juga: Perawat RSUD Bung Karno Solo Tengah Hamil 7 Bulan Meninggal Positif Covid-19, Begini Kronologinya
Selain Pasar Depok, kondisi yang tak jauh berbeda juga dialami pedagang Pasar Klewer Solo. Pengunjung masih minim, namun aktivitas kembali berangsung normal.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Tavip Harjono, mengatakan kendati buka terbatas namun hal tersebut sudah sesuai keinginan pedagang saat PPKM Darurat dimulai awal Juli.
Kala itu, pedagang diizinkan mengambil barang ke pasar dengan pembatasan jam. Itu pun jika ada pesanan dari pelanggan. Stok sempat dibawa ke rumah, namun lama kelamaan tidak mengambil stok lantaran tidak laku. “Saat buka setengah hari itu, tidak semua kios/los pasti laku. Tapi, setidaknya kami punya harapan untuk mencari rezeki,” jelas Tavip.