by Moh Khodiq Duhri Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 10 September 2013 - 06:59 WIB
ESPOS.ID - Mobil internet melayani pembayaran tagihan listrik di simpang tiga Bareng, Klaten Tengah, Senin (9/9/2013). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)
Esposin, KLATEN -- Layanan enam unit mobil internet keliling di Klaten kurang maksimal dikarenakan lemot-nya konektivitas jaringan wifi sebagai sarana penunjangnya.
Wulan, 26, operator mobil internet dari PT. Jogja Digital, mengatakan layanan mobil internet tidak didukung dengan kecepatan koneksi yang memadai. Padahal, kata dia, antusias warga yang ingin memanfaatkan layanan mobil internet tersebut cukup tinggi.
“Kalau hanya satu laptop yang dinyalakan, koneksi internetnya masih lancar. Kalau lebih dari satu laptop yang dinyalakan, koneksinya akan lemot. Kadang kami sendiri sampai tidak enak hati sama pemakainya,” papar Wulan saat ditemui Esposin di sela-sela kesibukannya mengoperasikan mobil internet di simpang tiga Bareng, Senin (9/9/2013).
Wulan menjelaskan mobil internet dilengkapi enam unit laptop dan satu server. Mobil yang ditunjang dengan jaringan internet berteknologi wifi itu merupakan proyek Kementerian Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Kemenhubkominfo) pada 2011 silam. Mobil internet awalnya hanya melayani akses internet bagi warga dengan harga terjangkau.
“Satu jam pemakaian tarifnya Rp1.000. Tetapi, kalau koneksinya putus nyambung, kami biasa menggratiskan.”Triyono, 40, operator mobil internet lainnya mengatakan antusias warga cukup tinggi sejak layanan internet ini diluncurkan pada 2011 silam. Namun, lemot-nya koneksi internet membuat operasional mobil internet lebih difokuskan pada pengenalan teknologi bagi anak-anak usia dini. Seiring berjalannya waktu, mobil ini tidak hanya melayani akses internet tetapi juga layanan pembayaran rekening listrik secara online.
“Sekarang warga dimanjakan dengan layanan ini. Mereka tidak perlu berlama-lama antre ke kantor pos atau tempat lain untuk membayar tagihan listrik. Kami melayani pembayaran tagihan listrik dengan jemput bola,”ungkap Triyono yang berharap Kemenhubkominfo memperbaiki konektivitas internet supaya lancar saat digunakan.
Sementara itu, Kasi Komunikasi dan Informasi, Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Sri Dadi, mengatakan mobil internet selama ini dikelola pihak ketiga yakni PT. Jogja Digital. Menurutnya, Dishub Klaten tidak diberi kewenangan untuk mengawasi pelaksanaan program tersebut. Diapun mengaku tidak tahu menahu segala permasalahan yang mengiringi program ini.
“Selama ini tidak ada juklak dan juknisnya. Kami tidak ingin bekerja tanpa dilandasi payung hukum. Jadi saat ada minitoring dan evaluasi dari pusat, saya tidak bisa melaporkan bagaimana kelanjutan program itu. Enam unit mobil internet itu sempat mampir ke Kantor Dishub, namun hanya untuk ujir kir semata,” terang Sri Dadi saat ditemui di kantornya.
