by Sri Sumi Handayani - Espos.id Solopos - Jumat, 19 Februari 2021 - 22:30 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK, Muhadjir Effendy, mendukung rencana keluarga besar Muhammadiyah di Kabupaten Karanganyar mengembangkan perguruan tinggi (PT) di Kabupaten Karanganyar.
Pernyataan itu disampaikan Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karanganyar pada Jumat (19/2/2021). Salah satu alasannya menyampaikan itu karena menurutnya pendidikan memiliki andil besar membentuk dan membangun mimpi anak.
Selain itu, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu terpancing pernyataan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, perihal wacana mendirikan kampus milik Muhammadiyah di Kabupaten Karanganyar.
"Usulan bikin perguruan tinggi di sini silakan dibahas. Didik anak sampai mempunyai mimpi menjari orang besar. Kasih kesempatan anak membangun mimpi," ujar Menko PMK saat memberikan sambutan.
"Usulan bikin perguruan tinggi di sini silakan dibahas. Didik anak sampai mempunyai mimpi menjari orang besar. Kasih kesempatan anak membangun mimpi," ujar Menko PMK saat memberikan sambutan.
Baca juga: Viral Pendaki Gunung Lawu Dituntun Burung Jalak Saat Tersesat, Begini Ceritanya
Menko PMK Muhadjir juga optimistis perguruan tinggi Muhammadiyah bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain. Dia mencontohkan dua PT Muhammadiyah yang meraih reputasi nasional bahkan internasional. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menduduki peringkat sepuluh besar untuk PT berbasis Islam.
"Di luar kompetisi ketat. Yang siap banyak, tapi yang bisa menunjukkan prestasi enggak banyak. Rancang kaderisasi kepemimpinan yang baik. Slogan di sini [MI Muhammadiyah Karanganyar] diganti menjadi 'selamat datang di sekolah calon pemimpin'. Penting menggali mimpi anak," ungkap Menko PMK.
Baca juga: Indonesia Buka Peluang Penggunaan Semua Vaksin Covid-19, Termasuk Buatan Dalam Negeri
Aula dan kelas MI Muhammadiyah Karanganyar yang diresmikan Muhadjir itu berdiri di tanah seluas 3.000 meter persegi. Bangunan empat lantai, terdiri dari basement, lantai satu untuk kelas, lantai dua untuk aula, dan lantai tiga untuk kelas. Total dana yang dihabiskan Rp4,3 miliar.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengusulkan nama untuk ruang aula di MI Muhammadiyah Karanganyar, yakni Aula Menko PMK. Usulan itu disampaikan di hadapan Muhadjir dan tamu undangan. Bahkan, Yuli, sapaan akrabnya, mengusulkan ruangan lain diberi nama Ruang Bupati dan Ruang Presiden. Tujuannya menamai ruangan di MI Muhammadiyah dengan jabatan tertentu di pemerintahan adalah memupuk mimpi anak sejak dini agar menjadi calon pemimpin.
Baca juga: Pencemaran Bengawan Solo, DLH Jateng Ambil Sampel di 3 Lokasi
Ketua PDM Kabupaten Karanganyar, Muhammad Samsuri, memaparkan sejumlah prestasi yang dihasilkan siswa dan guru di MI Muhammadiyah Karanganyar di hadapan Menko PMK. Sejak tahun 2016 hingga 2020, siswa maupun guru mendapatkan puluhan penghargaan tingkat kabupaten hingga nasional/internasional.
"MI Muhammadiyah Karanganyar ini sudah berdiri 1974. Perkembangannya [saat itu] memprihatinkan. Pak Juliyatmono ikut membidani sekolah ini di tahun itu [1996]. Muridnya hanya 113 orang. Sekarang menjadi seperti sekarang. MI Muhammadiyah menjadi pilihan pendidikan pejabat di Karanganyar."