Langganan

Marak Es Teh Jumbo di Solo, Ahli Gizi Ingatkan Ancaman Anemia dan Diabetes

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Senin, 30 September 2024 - 19:56 WIB

ESPOS.ID - Seseorang memegang satu gelas es teh jumbo di Solo pada Senin (30/9/2024).

Esposin, SOLO -- Penjual es teh jumbo menjamur di pinggir-pinggir jalan wilayah Solo dan sekitarnya belakangan ini. Di musim kemarau seperti sekarang, es teh jumbo itu menjadi minuman yang banyak diburu masyarakat.

Harganya yang terjangkau ditambah porsinya yang besar membuat minuman ini lebih dari cukup untuk mengobati rasa dahaga. Namun di balik itu ada bahaya yang mengancam kesehatan bila mengonsumsi es teh jumbo dalam jumlah berlebihan.

Advertisement

Ancaman itu bisa berupa penyakit anemia hingga diabetes. Hal itu seperti diungkapkan Pelaksana Humas Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Solo, Maryunanto Jati Waluyo, saat diwawancarai Espos, Senin (30/9/2024).

Yunan, sapaannya, menyampaikan dampak kesehatan yang bisa ditimbulkan jika seseorang mengonsumsi es teh jumbo secara berlebihan yang pertama adalah anemia. Sebab es teh jumbo atau minuman teh bila dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu berdekatan dengan makan berpotensi mengakibatkan gangguan proses pencernaan yakni menghambat penyerapan zat besi.

Advertisement

“Nah, es teh jumbo ini kan banyak digemari anak-anak muda atau remaja, padahal di fase-fase mereka itu zat besi amat sangat dibutuhkan. Sementara jika hobinya mengonsumsi es teh jumbo berlebihan, zat besi yang dibutuhkan tubuh mereka terganggu dan timbul gejala anemia,” kata dia.

Dia melanjutkan beberapa gejala anemia adalah 5L, lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai. Kemudian gejala lainnya adalah kepala pusing dan mudah mengantuk.

Advertisement

Dampak kedua dari kebanyakan mengonsumsi es teh jumbo adalah bisa memicu penyakit diabetes. Menurut Yunan, jumlah kandungan gula dalam satu cup es teh jumbo itu tergolong tinggi dan bisa jadi melebihi konsumsi maksimal gula harian.

Indikator Gula

“Masalahnya itu kan kita tidak bisa tahu kadar gula yang dipakai tiap-tiap kedai itu berapa gram. Namun dengan rasa yang manis seperti itu menjadi salah satu indikator gulanya tinggi. Tapi mau gimana lagi kalau tidak manis yang jual es teh tidak laku dan orang-orang sekarang kan sukanya apa-apa manis,” terang dia.

Idealnya, kata dia, tiap kedai es teh jumbo memberikan informasi soal kandungan atau berapa gram gula yang mereka gunakan. Namun hal itu sangat sulit untuk dilakukan. Hal yang paling realistis adalah memberikan pemahaman soal konsumsi gula kepada masyarakat.

“Di kondisi seperti sekarang hal yang paling bisa dilakukan adalah memberikan edukasi soal konsumsi gula serta dampaknya pada kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Kalau mau ‘mengontrol’ para pedagang tentu perkaranya jauh lebih sulit,” papar dia.

Ditanya soal batas maksimal seseorang mengonsumsi es teh jumbo per harinya, Yunan menjawab tiga cup. Namun kurang dari itu lebih baik. Yunan menyarankan untuk tidak mengonsumsi es teh jumbo di waktu berdekatan dengan makan berat. Jeda waktu idealnya menurut dia adalah 2-3 jam setelah makan.

“Kalau habis makan itu lebih baik minumnya air putih, atau bila mau yang ada rasa-rasanya pilihlah minuman yang mengandung vitamin C agar tidak mengganggu pencernaan,” kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif