by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 1 Januari 2010 - 21:02 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
Solo (Espos)--Aneka kegiatan perayaan malam pergantian tahun 2009 ke 2010 di Kota Solo telah menghasilkan sampah sekitar 26,5 ton atau 10 persen dari produksi sampah per hari sebanyak 265 ton.
Di sisi lain, tanaman dan rumput di sejumlah taman kota dilaporkan rusak akibat terinjak-injak kaki ribuan warga yang merayakan malam pergantian tahun. Penjelasan tersebut disampaikan berturut-turut oleh Kabid Persampahan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Roy Harjanto dan Kabid Pertamanan DKP, Tri Wardani, saat dihubungi Espos melalui Ponsel mereka.
"Dibandingkan malam Natal 2009, persentase kenaikan produksi sampah pada malam tahun baru 2010 lebih tinggi yakni sekitar 10 persen. Pada malam Natal, produksi sampah hanya sekitar enam persen dari produksi harian," ujar Roy. Dia melanjutkan, kawasan penghasil sampah paling banyak pada malam pergantian tahun yaitu sepanjang Jl Slamet Riyadi dan kawasan Stadion Manahan.
Pasalnya, Roy menjelaskan, dua kawasan tersebut merupakan pusat keramaian pada malam pergantian tahun. Pada kamis malam, DKP mengerahkan tiga armada pengangkut sampah untuk membersihkan kawasan itu. Masing-masing armada terdiri enam personel kebersihan DKP yang dikenal selalu bekerja keras. "Aksi sisir kantung-kantung keramaian dilakukan mulai pukul 00.00 WIB hingga 05.00 WIB," imbuhnya.
DKP mengerahkan 23 armada kebersihan setiap harinya untuk mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) sampah di 51 kelurahan. Aksi pemindahan sampah dari TPS dilakukan petugas DKP dimulai pukul 14.00 WIB.
Sedangkan Tri Wardani mengakui beberapa jenis tanaman seperti perdu di kawasan pusat keramaian perayaan tahun baru, mengalami kerusakan. Menurut dia, kerusakan tanaman sulit dihindari saat diselenggarakan pergelaran akbar. kur