Langganan

Lokalisasi Silir, Jejak Sejarah Bisnis Prostitusi di Kota Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tim Solopos  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 25 Desember 2021 - 10:21 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (Dok. Solopos.com)

Esposin, SOLO — Silir di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, dulunya dikenal sebagai lokalisasi alias tempat prostitusi yang ramai dikunjungi masyarakat.

Bahkan, saking terkenalnya, Silir sempat disebut sebagai pusat pelacuran di kota yang kini dipimpin oleh Wali Kota Gibran Rakabmung Raka itu.

Advertisement

Baca Juga:  Tempat Wisata Menarik di Boyolali, Pemandangannya Bikin Susah Move On

Sebagaimana pernah diulas Esposin sebelumnya, kawasan pinggiran dekat sungai Bengawan Solo itu Sudah bertahun-tahun ditutup. Namun, istilah kawasan pelacuran tetap melekat di benak masyarakat.

Advertisement

Sebagaimana pernah diulas Esposin sebelumnya, kawasan pinggiran dekat sungai Bengawan Solo itu Sudah bertahun-tahun ditutup. Namun, istilah kawasan pelacuran tetap melekat di benak masyarakat.

Prostitusi di Silir merupakan kelanjutan dari sejarah bisnis esek-esek alias lokalisasi di Kota Solo yang berkembang setelah 1870 saat modal swasta berkembang. Saat itu mulai berkembang usaha perkebunan tebu, perusahaan kereta api, pembukaan jalan raya yang membutuhkan buruh dari daerah lain (migran). Di samping itu, banyak orang Belanda dan asing lain yang ke negeri ini tanpa membawa istri.

Baca Juga: Asal-usul Santa Claus dalam Perayaan Natal dengan Berbagi Hadiah

Advertisement

Petugas keamanan meninggalkan sekitar Pasar Klitikan, Solo, Minggu (16/10/2016) siang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Bangunan-bangunan lokalisasi di Silir pun kini sudah tak ada dan disulap menjadi pasar barang antik. Sebagaimana diungkap oleh Ketua Ikatan Alat Motor Mangunggal, Pasar Klitikan Notoharjo, Bibit Santoso.

Baca Juga:  Kisah Misteri Pesantren Jin di Sragen, Ada Asrama Gaibnya Juga

Advertisement

"Masih ada mantan penghuni Silir di sini. Kalau bangunan lokalisasinya sudah tidak ada. Itu mereka sekarang ada di shelter-shelter jualan yang memang dibangun untuk mereka berjualan," ucap Bibit kepada Okezone.com, 2016 silam.

Untuk mencegah adanya praktek prostitusi terselubung yang bisa saja terjadi di Pasar Klitikan Notosuman, Solo, para pedagang bersama-sama melakukan pengawasan yang cukup ketat.

Baca Juga:  Biodata Mbah Minto, Artis Parodi Gagal Mudik yang Meninggal Dunia

Advertisement

 

Advertisement
Nugroho Meidinata - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif