Langganan

Lagi! Polisi Gagalkan Tawuran Pelajar di Boyolali, Sita Gir dan Minuman Keras - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 6 Oktober 2023 - 08:48 WIB

ESPOS.ID - Jajaran Polsek Musuk berhasil menggagalkan tawuran antarpelajar SMP di halaman Balai Desa Sukorame, Musuk, Boyolali, Kamis (5/10/2023) sore. (Istimewa/Humas Polres Boyolali)

Esposin, BOYOLALI -- Polisi kembali berhasil menggagalkan tawuran antarpelajar di Boyolali. Para pelajar yang hendak tawuran tersebut diamankan di halaman Balai Desa Sukorame, Kecamatan, Musuk pada Kamis (5/10/2023) sore.

Berdasarkan rilis resmi yang diterima Esposin, kejadian berawal dari siswa salah satu SMP negeri di Kecamatan Boyolali yang mengundang pelajar dari sekolah lain via WhatsApp Group (WAG).

Advertisement

Dalam undangan tersebut dikatakan akan melaksanakan perayaan ulang tahun, akan tetapi pesan tersebut bertujuan untuk mengumpulkan siswa lain dan melakukan penyerangan serta penculikan kepada siswa SMP negeri lainnya di Kecamatan Boyolali.

Rencana tersebut kemudian diketahui oleh Polsek Kota Boyolali. Petugas kepolisian pun melaksanakan patroli dengan tujuan mencegah terjadinya tawuran.

Advertisement

Rencana tersebut kemudian diketahui oleh Polsek Kota Boyolali. Petugas kepolisian pun melaksanakan patroli dengan tujuan mencegah terjadinya tawuran.

Begitu melihat di wilayah Boyolali Kota terdapat patroli, para pelajar yang terdiri dari gabungan SMP dan MTs tersebut melarikan diri ke area Kecamatan Musuk. Setelah sampai di area Kecamatan Musuk, para pelajar yang diduga akan tawuran tersebut berkumpul di depan Balai Desa Sukorame.

Polsek Musuk pun memperoleh informasi terkait hal tersebut. Tim yang dipimpin Kapolsek Musuk, Iptu Iwan Kristiana segera mendatangi Balai Desa Sukorame. Di sana, personel Polsek Musuk mendapati sekelompok pelajar lalu diadakan pengamanan.

Advertisement

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, dalam rilis membenarkan adanya para pelajar yang diamankan oleh Polsek Musuk.

"Benar, ada peristiwa tersebut. Namun tidak sampai terjadi tawuran antarpelajar. Selanjutnya, sekelompok pelajar berhasil kami amankan untuk kemudian dilakukan pembinaan. Selanjutnya diserahkan kepada guru sekolah maupun orang tua,” jelas AKBP Petrus

Kapolres mengimbau kepada para pelajar untuk tidak melakukan tawuran karena itu adalah tindak pidana yang memiliki konsekuensi hukum dan sangat merugikan. Dari peristiwa tersebut, AKBP Petrus juga mengapresiasi cara bertindak yang telah dilakukan oleh jajarannya.

Advertisement

“Mengungkap kejahatan adalah suatu kebanggaan, akan tetapi mencegah kejahatan adalah suatu kemuliaan,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, belasan pelajar SMA sederajat yang berasal dari luar kota diamankan polisi Boyolali pada Selasa (26/9/2023) malam. Mereka diduga hendak melakukan tawuran dengan pelajar Boyolali.

Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Arif Mudi, menyampaikan awalnya berdasarkan laporan warga diketahui banyak anak yang berkumpul dengan gerak-gerik mencurigakan. Selanjutnya, anggota Polsek Ampel, Polsubsektor Gladagsari, dan Patwal Boyolali mendatangi tempat mereka berkumpul.

Advertisement

“Didapati beberapa anak remaja tersebut anak-anak remaja dari SMK di Tengaran lima orang, dari SMK di Salatiga ada satu orang, MAN di Suruh ada satu orang, SMK di Suruh satu orang, dan remaja lainnya tujuh orang,” jelas dia kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).

Iptu Arif menjelaskan, dari keterangan yang didapat polisi dari para remaja tersebut, diperoleh informasi, mereka akan melakukan tawuran dengan remaja yang merupakan pelajar dari salah satu SMK di Boyolali.

Beberapa barang bukti yang diamankan kepolisian ada 12 unit sepeda motor, satu botol air mineral berisi minuman keras, satu kain sarung berisi tiga batu di jok sepeda motor, satu bendera almamater SMK di Tengaran.

Setelah diamankan, polisi yang dipimpin oleh Kapolsek Ampel, AKP Sunarto, melakukan pembinaan para pelajar tersebut.

“Setelah pembinaan, polisi memanggil orang tua masing-masing untuk membuat pernyataan agar tidak mengulangi. Selanjutnya dikembalikan ke orang tua. Remaja yang kendaraannya tidak dilengkapi pelat nomor, spion, dan knalpot brong agar dilengkapi,” kata dia.

Advertisement
Ponco Suseno - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif