by Bc - Espos.id Solopos - Rabu, 28 April 2021 - 17:45 WIB
Esposin, KLATEN – KPPN Klaten menghimbau Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa untuk terus meningkatkan sinergi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kondisi saat ini, semua pihak diharapkan dapat berpikir dan bertindak dalam situasi krisis dan bukan dalam situasi normal.
“Satuan kerja yang penyerapannya sudah baik diharapkan meningkatkan kinerjanya. Sementara untuk satuan kerja yang penyerapannya masih rendah agar segera mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahannya,” ujar Kepala KPPN Klaten, Taufiq Widyantoro dalam rilisnya kepada Esposin, Rabu (28/4/2021).
Menurut Taufiq, penyaluran dana program PEN di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Klaten dan Boyolali berjalan lancar dan on track. KPPN Klaten yang memerankan tugas pada dua perspektif. Yakni peran langsung, melalui pelaksanaan penyaluran dana APBN. Dan peran tidak langsung melalui upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai program PEN. “Kami meyakini PEN telah berhasil berkontribusi besar pada bergeraknya perekonomian,” katanya.
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga Klaim Indikator Ekonomi Mulai Membaik
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga Klaim Indikator Ekonomi Mulai Membaik
Di masa pandemi Covid-19, perekonomi turun tajam. Pada 2020 BPS mencatat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Boyolali dan Klaten tercatat negatif sebesar -1,24 dan -1,18.
Bahkan pada tingkat rumah tangga, terjadi tingkat penurunan belanja akibat peningkatan jumlah pengangguran. Serta adanya kecenderungan beralihnya konsumsi pada tabungan akibat ketidakpastian. Hal ini berdampak pada melambatnya perputaran roda perekonomian.
Baca juga: Ada Larangan Mudik, Bus Jogja-Solo Tetap Bisa Beroperasi
Pada 2020 dan 2021, KPPN Klaten menyalurkan dan memonitor 4 klaster program PEN, dengan pagu dan realisasi berikut. Perlindungan Sosial berupa pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) pagu Rp173,72 miliar realisasi Rp34,92 miliar (2021). Kesehatan berupa Dana penanggulangan Covid-19 dan alokasi 8% Dana Desa dengan realisasi tahun 2020-2021 Rp18,58 miliar dan Rp16,73 miliar.
Kemudian UMKM berupa penyaluran Kredit Ultra Mikro realisasi pinjaman tahun 2020 oleh 8.467 debitur senilai Rp29,80 miliar. Serta Sektoral/Pemda berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Dana Desa tahun 2020 telah tersalur Rp752,032 miliar. Lalu 2021 dari pagu Rp837,96 miliar telah tersalur Rp209,96 miliar.
Baca juga: KPPN Klaten Ajak Rekanan dan Satker Perangi Korupsi
Seluruh pegawai KPPN Klaten telah tuntas divaksinasi. Dalam proses layanan Taufik menyampaikan, sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan.
“Mari kita ambil bagian dalam keberhasilan PEN dan program lainnya. Agar perekonomian di Kabupaten Klaten dan Boyolali kembali bergerak. Untuk mensukseskan program PEN, masyarakat yang membutuhkan dapat memanfaatkan kredit ultra mikro (UMi) sebesar maksimal Rp20 juta. Pengajuan kelompok tidak disyaratkan agunan. Kami imbau para penerima BLT belanjakan uang dan bukan ditabung. Untuk menggerakan roda ekonomi di lingkungan masing-masing,” imbuh Taufiq.