Langganan

Kokohnya Menara Air Mirip Corong Raksasa di Klaten, Tak Rusak Diguncang Gempa - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 10 Agustus 2024 - 06:00 WIB

ESPOS.ID - Bangunan menara air di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, yang berbentuk menyerupai senter atau corong raksasa. Foto diambil Jumat (9/8/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN -- Dari kejauhan, bangunan yang menjulang tinggi di tengah permukiman Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, itu mirip corong raksasa. Meskipun demikian, masyarakat sekitar juga menyebutnya mirip senter raksasa yang mengarah ke atas.

Bangunan yang pernah memiliki fungsi vital yakni menyuplai air bersih bagi pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau yang kini bernama Perumda Air Minum Tirta Merapi Klaten itu juga sangat kokoh. Ketika Klaten diguncang gempa dahsyat pada 2006 lalu, menara itu tidak mengalami kerusakan dan tetap berdiri tegak.

Advertisement

Bangunan itu dikenal dengan sebutan menara air. Salah satu fungsinya untuk menyimpan air dari sumber utama dan disalurkan ke rumah pelanggan. Bagian ujung menara yang mengembang hingga menyerupai corong atau senter raksasa itu lah yang memiliki fungsi vital. Puncak menara itu menjadi tandon air bersih yang disalurkan dari sumber air.

Lokasinya berada di Dukuh Jonggrangan Baru, Desa Jonggrangan, Klaten Utara, tak jauh dari Masjid Agung Al Aqsha Klaten. Menara itu dikelilingi pagar besi di antara perumahan warga. Pekarangannya seluas 2.215 meter persegi. Bentuk bangunan berupa tugu dengan ujungnya mengembang. Pada beberapa dinding menara terdapat jendela.

Advertisement

Lokasinya berada di Dukuh Jonggrangan Baru, Desa Jonggrangan, Klaten Utara, tak jauh dari Masjid Agung Al Aqsha Klaten. Menara itu dikelilingi pagar besi di antara perumahan warga. Pekarangannya seluas 2.215 meter persegi. Bentuk bangunan berupa tugu dengan ujungnya mengembang. Pada beberapa dinding menara terdapat jendela.

Di bawah menara terdapat prasasti bertuliskan, “Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Prasarana Air Bersih Kota Klaten Diresmikan Oleh Menteri Pekerjaan Umum Dr. Ir. Suyono Sosrodarsono. Klaten, 14 April 1987.

Salah satu warga sekitar menara, Sugimin, 70, mengungkapkan menara air itu dibangun pada 1982. Sebelumnya, kawasan itu berupa area persawahan. Sugimin menjelaskan arsitek bangunan menara itu seorang warga Klaten.

Advertisement

Konstruksi bangunan itu sangat kokoh. Sejak awal dibangun hingga kini, tandon di puncak menara tak pernah bocor. Bangunan itu juga masih kokoh berdiri dan tak mengalami kerusakan meski diguncang gempa bumi dahsyat pada 2006 lalu. “Saat bangun itu cakar ayamnya di kedalaman 7 meter dengan diameter 24 meter. Konstruksinya sangat kuat,” ujar Sugimin.

Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Merapi Klaten, Sigit Setyawan, juga menjelaskan saat awal dibangun, menara itu difungsikan untuk menampung air guna melayani para pelanggan di wilayah perkotaan Klaten. Tempat penampungan air berada di puncak menara yang mengembang hingga bentuk menara itu menyerupai corong raksasa. Total ketinggian menara itu 47 meter.

Seiring bertambahnya jumlah pelanggan di wilayah perkotaan, menara itu tak lagi berfungsi secara maksimal. Pada awal pembangunannya, total pelanggan di wilayah kota masih 5.000-7.000 rumah tangga, sehingga air dari sumber masih bisa naik.

Advertisement

"Tetapi sekarang dengan jumlah pelanggan di kota sudah 20.000 rumah tangga, air sudah tidak mampu lagi naik. Ke depan kami coba untuk fungsikan dengan kami mengambil dari sumber yang lain,” kata Sigit.

Sigit menjelaskan kapasitas tandon air di puncak menara sekitar 1.000 kubik. Sementara kondisi saat ini air terisi antara 75 kubik hingga 100 kubik saat dini hari. “Untuk konstruksi menara memang luar biasa bagus,” kata Sigit.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif