by Luthfi Shobri Marzuqi - Espos.id Solopos - Minggu, 1 Mei 2022 - 13:27 WIB
Esposin, WONOGIRI – Rombongan pemudik yang mengendarai sepeda motor tiba di sekitar Alun-alun Giri Krida Bhakti, Kabupaten Wonogiri, Minggu (1/5/2022) dini hari. Rasa lelah rombongan pemudik yang tergabung dalam komunitas Driver Online Wonogiri (Donwori) akhirnya terbayar, setelah tiba di kampung halaman.
“Prinsipnya berangkat bareng, sampai tujuan bareng,” kata Koordinator Rombongan Pemudik Donwori dari Jakarta ke Wonogiri, Bocil, saat ditemui Esposin seusai tiba di tempat pemberhentian akhir, Minggu (1/5/2022) dini hari.
Nada bicaranya tak menyiratkan lelah meski mengaku telah menempuh jarak ratusan kilometer (km). Ia mengaku berangkat dari Jakarta sejak Jumat (29/4/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. Baginya perjalanan yang memakan waktu hampir dua hari itu diliputi kegembiraan.
“Tahun ini macetnya luar biasa, karena hampir tiga tahun lamanya mudik tidak diperbolehkan, membuat masyarakat mudik memenuhi jalan-jalan,” katanya menjelaskan kegembiraan yang ia maksud.
“Tahun ini macetnya luar biasa, karena hampir tiga tahun lamanya mudik tidak diperbolehkan, membuat masyarakat mudik memenuhi jalan-jalan,” katanya menjelaskan kegembiraan yang ia maksud.
Ia bercerita, mudik dengan bersama anggota Donwori telah dimulai sejak 2019 lalu. Satu tahun berlalu, pada 2020, karena pandemi Covid-19 melanda, mereka tak bisa mudik. Pada 2021, keadaan pandemi Covid-19 masih belum reda. Meski begitu mereka tetap nekat pulang ke kampung halaman.
“Kami sampai naik kapal karena pada 2021 lalu ada penyekatan di Karawang. Kami naik kapal untuk melewati penyekatan dan memang macetnya belum separah tahun ini,” imbuhnya.
Hanya saja saat perjalanan sampai di Jawa Tengah (Jateng), tiga motor di antaranya memisahkan diri dari rombongan.
“Masing-masing ke arah Brebes, Tegal, dan Kebumen. Mereka memang ikut rombongan Donwori, tetapi sejatinya kampung halamannya bukan Wonogiri. Kami terbuka untuk itu,” jelasnya.
Dari 25 motor, lama-kelamaan jumlah itu menyusut menjadi hanya sembilan. Menurutnya, hal itu sudah menjadi risiko rombongan kendaraan bermotor. Belasan motor itu, kata dia, mendahului pulang ke Wonogiri. Alasannya wajar, agar cepat sampai di kampung halaman dan beristirahat.
“Sementara kami yang di sini mending nyantai. Mulai cepetnya dari Semarang. Sampai di tempat pemberhentian, totalnya ada sembilan motor Donwori dengan jumlah pengendara 13 orang,” katanya.
Baca juga: Jejak Gua di Wonogiri Jadi Hunian Manusia Purba
“Istilahnya sebagai tempat berkumpulnya masyarakat dari kampung halaman yang sama [Wonogiri] di kota sebesar Jakarta. Dari yang tadinya tidak kenal akhirnya lewat Donwori kami kenal,” kata Aris kepada Esposin, Minggu (1/5/2022).
Ia juga menjelaskan, dalam momen mudik Lebaran 2022, tak semua anggota Donwori mudik ke Wonogiri. Setengah dari mereka, katanya, masih belum bisa mudik mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian mereka belum stabil.
Baca juga: Bikin Macet, Jalan Tikus ke Pasar Wonogiri Ditutup
Selain mudik mengendarai sepeda motor, sekitar 40 anggota Donwori mendapat kesempatan fasilitas mudik gratis. Mereka membawa istri dan anaknya memanfaatkan fasilitas mudik gratis milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Kemarin [Jumat] malam rombongan Donwori yang memakai mudik gratis sudah sampai di Wonogiri. Rencananya akan ikut arus balik ke Jakarta pada 8 Mei 2022 nanti,” terangnya.