Langganan

KESEHATAN IBU: Angka Kematian Ibu Melahirkan Menurun

by Farid Syafrodhi Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 2 Januari 2013 - 02:46 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO — Kematian ibu melahirkan di Kabupaten Sukoharjo, menurun. Tahun 2011 Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo mencatat ada 13 ibu yang meninggal dunia saat melahirkan. Sedangkan pada 2012 angka tersebut turun dan hanya tercatat delapan kasus ibu meninggal dunia.

Kepala Dinkes Sukoharjo, Guntur Subyantoro, kepada Espos.id mengatakan pada 2013 ini pihaknya memrioritaskan agar kematian ibu melahirkan tersebut bisa ditekan hingga nol. Menurut Guntur, kematian ibu melahirkan itu bisa terjadi lantaran saat melahirkan mengalami eklamsia atau kejang-kejang. “Eklamsia bisa ditangani dengan cara mengetahui kehamilannya mengalami pre-eklamsia atau tidak sebelum melahirkan,” terang Guntur.

Advertisement

Ia mengatakan, selain kejang-kejang, eklamsia pada ibu melahirkan ditandai dengan tekanan darah yang tinggi dan kadar protein pada kencing ibu tersebut juga mengalami peningkatan. Eklamsia, kata dia, bisa dihindari bila persiapan kelahiran sudah disiapkan sedari jauh-jauh hari. Pasalnya banyak ibu hamil yang mengalami eklamsia lantaran perencanaan kelahirannya tidak diketahui oleh petugas medis. Akibatnya, banyak ibu hamil yang rentan eklamsia, namun tidak diketahui oleh tenaga medis di puskesmas maupun bidan desa.

Lebih lanjut Guntur mengungkapkan, mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan, maka pihaknya akan mengintensifkan gerakan pemuda siaga sehat (dasiat) dan gerakan menyusui air susu ibu eksklusif hingga ke tingkat desa. “Dinkes sudah membicarakan dengan Bupati agar dua gerakan itu ditindaklanjuti dengan peraturan bupati (Perbup) pada 2013 nanti,” papar Guntur.

Advertisement

Dengan adanya desa siaga, maka ke depan bisa diketahui berapa ibu hamil yang tinggal di suatu desa. Selain itu, dari sekian banyak ibu hamil di desa itu akan dirinci berapa ibu hamil yang mengalami risiko tinggi terhadap eklamsia. Setelah mengetahui seberapa banyak ibu hamil di suatu desa, maka bisa diketahui kapan perkiraan kelahirannya. “Eklamsia itu memang sulit untuk ditangani. Namun dengan sedini mungkin mengetahui risiko ibu mengalami eklamsia, maka kematian ibu saat melahirkan pun bisa ditekan,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif