Langganan

Kekinian Banget! Kafe Di Pasar Nguter Sukoharjo Ini Sajikan Jamu Dengan Nama-Nama Unik - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 6 Mei 2021 - 01:00 WIB

ESPOS.ID - Seorang karyawan menunggu pembeli di kafe jamu di Pasar Nguter, Sukoharjo, Rabu (5/5/2021). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Esposin, SUKOHARJO -- Belasan botol berisi ramuan jamu herbal tertata rapi di etalase kayu di dalam ruangan kaca kafe di Pasar Nguter, Sukoharjo, Rabu (5/5/2021). Ada beberapa pasang meja dan kursi plastik tak jauh dari etalase kayu.

Di pojok ruangan, ada pot bunga yang menimbulkan kesan natural dan alami. Desain interior ruangan dikonsep dengan mempertimbangkan kenyamanan, keunikan, dan kekinian.

Advertisement

Ruangan berukuran 6 meter x 7 meter itu merupakan kafe jamu yang diresmikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, pada 2019 lalu.

Baca Juga: Jelang Larangan Mudik, Arus Lalu Lintas 2 Pintu Gerbang Sukoharjo Padat

Advertisement

Baca Juga: Jelang Larangan Mudik, Arus Lalu Lintas 2 Pintu Gerbang Sukoharjo Padat

Konsep kafe jamu di Pasar Nguter, Sukoharjo, ini berbeda dengan depot jamu tradisional yang menjual beragam jenis jamu siap saji. Kafe jamu ini menyediakan 12 varian rasa jamu serbakekinian guna memikat kaum milenial atau kalangan anak muda.

Nama-nama varian jamu yang disajikan kafe ini pun terbilang unik. Misalnya, minuman Gue KunyoCo yang berasal dari perpaduan kunyit dan air kelapa. Lalu minuman Gue Galau Akud yang merupakan campuran teh, jahe, jeruk, dan sereh.

Advertisement

Baca Juga: Biasanya Rp1.000, Tarif Parkir Motor di Sukoharjo Jelang Lebaran Naik Jadi Rp3.000

Selama ini, generasi milenial cenderung tak menyukai jamu tradisional. Karena itu, generasi milenial didorong untuk mencintai produk unggulan Sukoharjo dengan meminum jamu kekinian.

Jumlah pengunjung kafe jamu di Pasar Nguter, Sukoharjo, saat weekend bisa lebih dari 50 orang per hari. Sementara pada hari biasa rata-rata 20 orang-30 orang per hari.

Advertisement

Kafe jamu dibuka mulai pukul 10.00 WIB-16.00 WIB. Selama Bulan Puasa, jam operasional kafe jamu berubah mulai pukul 14.00 WIB-20.00 WIB. “Banyak kalangan pemuda yang berbuka puasa bersama di kafe jamu. Mereka ingin menjaga imunitas tubuh dengan minum jamu secara rutin,” ujarnya.

Baca Juga: Larangan Mudik Dimulai, Desa/Kelurahan Di Sukoharjo Diminta Buka Rumah Isolasi

Ketua Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) Sukoharjo tersebut menilai bisnis jamu tak hanya mencari pundi-pundi rupiah atau keuntungan. Tapi bisa sekaligus menjaga dan melestarikan warisan leluhur.

Sistem Imun Tubuh

Bisnis jamu kian menggeliat saat masa pandemi Covid-19. Masyarakat memburu empon-empon seperti temulawak, jahe, dan kunyit  yang berkhasiat menjaga sistem imun tubuh dari paparan virus. Dengan meminum ramuan herbal itu, kesehatan tubuh lebih terjaga.
Advertisement

Para pengunjung kafe jamu di Pasar Nguter tak hanya berasal dari Sukoharjo tapi juga luar daerah seperti Jakarta, Bandung, hingga Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sebagian besar merupakan pelanggan setia yang rutin memesan empon-empon secara berkala.

Baca Juga: Heboh Video 3 Remaja Berlarian Adang Mobil di Jalan Raya Solo Baru Sukoharjo, Ini Kata Polisi

Biasanya, mereka memesan empon-empon dalam jumlah besar yang dikonsumsi selama berbulan-bulan. “Sebagian besar pedagang jamu tak mudik ke kampung halaman. Mereka sudah menyimpan stok jamu untuk beberapa bulan ke depan.”

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Koperasi Dinas Perdagangan dan UKM Sukoharjo, Suryanto, mengatakan kafe jamu di Pasar Nguter merupakan kafe jamu pertama di Indonesia.

Belum ada kafe yang memiliki konsep serupa yakni mengangkat produk unggulan agar bisa bersaing kompetitif di pasaran lokal maupun luar negeri.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif