by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Senin, 18 Mei 2020 - 13:45 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, menerima puluhan perwakilan karyawan PT Tyfountex Indonesia yang menggeruduk kantornya, Senin (18/5/2020). Bupati berjanji memberikan bantuan sembako kepada ribuan karyawan Tyfountex.
Selain itu, Bupati Wardoyo memastikan akan memfasilitasi mediasi karyawan dengan manajemen perusahaan terkait tuntutan mereka,
Sebelumnya diberitakan, puluhan karyawan PT Tyfountex Indonesia di Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura menggeruduk Kantor Bupati Sukoharjo, Senin. Mereka menuntut kejelasan pembayaran gaji bulan April dan tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan.
Karyawan Tyfountex Geruduk Kantor Bupati Sukoharjo, Curhat Gaji Belum Dibayar
Informasi yang dihimpun Esposin, Senin, ratusan karyawan pabrik tekstil itu berkumpul di depan gerbang pabrik di Gumpang, Kartasura, Sukoharjo sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka menuju Kantor Bupati Sukoharjo untuk menyampaikan aspirasi.
Demi mencegah persebaran Covid-19, hanya perwakilan karyawan yang berangkat menuju Kantor Bupati Sukoharjo. Mereka ditemui Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya; Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas; dan Sekda Sukoharjo, Agus Santosa.
Awas! Gejala Baru Covid-19: Sulit Bicara hingga Halusinasi
Bupati menyatakan bakal memfasilitasi aspirasi pekerja PT Tyfountex Indonesia dengan melakukan mediasi tripartit. Para karyawan aktif maupun karyawan yang dirumahkan bakal menerima bantuan kebutuhan pokok lewat program jaring pengaman sosial (JPS).
Mantan Menkes Siti Fadilah: Jangan Tunggu Vaksin Anti-Virus Corona!
Sembako karyawan Tyfountex ini diharapkan membantu memenuhi kebutuhan mereka selama pandemi Covid-19.
Sebelumnya, mediasi tripartit sudah digelar antara karyawan, manajemen PT Tyfountex, dan Disperinaker Sukoharjo pada 13 Mei 2020. Sayangnya, mediasi yang dilaksanakan pasca-unjuk rasa damai di pabrik Tyfountex Gumpang, Kartasura, itu berakhir deadlock.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disperinaker Sukoharjo, Suharno, mengatakan kondisi perusahaan merugi sejak beberapa tahun lalu sehingga terpaksa melakukan PHK dan merumahkan karyawan.
“Owner PT Tyfontex berasal dari Korea Selatan. Manajemen perusahaan tak bisa apa-apa tanpa persetujuan owner. Saya hanya memfasilitasi agar masalah ini cepat rampung,” papar dia.