by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Rabu, 31 Agustus 2022 - 16:41 WIB
ESPOS.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menjadi pembina upacara peringatan hari Pramuka ke-61, di Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Rabu (31/8/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).
Esposin, BOYOLALI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan soal larangan menikah dini atau jo kawin bocah bagi anak muda, khususnya anggota Pramuka saat menjadi pembina upacara dalam peringatan ulang tahun (HUT) Ke-61 Pramuka di Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Rabu (31/8/2022).
"Jangan sampai usia dini yang harusnya sekolah, menimba ilmu, dan menggapai cita-cita, malah terbelenggu karena pernikahan dini,” kata Ganjar saat memberikan sambutan.
Dalam upacara yang digelar Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah tersebut, Ganjar sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Kwarda Jawa Tengah menjadi pembina upacara.
Ganjar melanjutkan bahwa pada usia ke-61, Pramuka banyak sekali berkontribusi untuk bangsa. Ia juga menyampaikan tema peringatan Hari Pramuka tahun ini yakni Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa.
Ganjar melanjutkan bahwa pada usia ke-61, Pramuka banyak sekali berkontribusi untuk bangsa. Ia juga menyampaikan tema peringatan Hari Pramuka tahun ini yakni Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa.
“Bangsa ini harus tangguh karena situasi dunia yang hari ini bergejolak. Banyak sekali ketidakpastian, banyak sekali tarik ulur, kita dihadapkan pada kondisi yang tidak mudah, pada hubungan internasional, energi, pangan, dan lingkungan," kata Ganjar.
Baca juga: Dipimpin Habib Syech, Ribuan Pramuka Bersholawat di Tegal
Lebih lanjut, Ganjar Pranowo mengungkapkan beberapa peran Pramuka untuk membantu pemerintah seperti penanggulangan Covid-19 dalam menggerakkan vaksinasi.
Disusul Saka Kencana Pramuka juga membantu mengingatkan masyarakat terkait Keluarga Berencana (KB).
Kemudian, seusai acara, Ganjar Pranowo mengungkapkan Pramuka memiliki banyak kegiatan kreatif akan tetapi tidak terlalu terekspos. Maka, ia berpesan kepada anggota Pramuka di Saka Milenial untuk menyampaikan cerita-cerita menarik dan positif.
“Satu, mereka paham betul literasi digital. Dua, dia bisa mencegah hoaks, dan tiga menampilkan hal-hal yang baik, menginspirasi,” kata dia.
Baca juga: 17 Gubernur Ini akan Berakhir Masa Jabatan pada 2023, Salah Satunya Ganjar
Sementara itu, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengungkapkan terima kasih kepada Kwarda Jawa Tengah yang telah menunjuk Kabupaten Boyolali untuk dijadikan tempat peringatan hari Pramuka ke-61.
Terkait pesan Ganjar Pranowo tentang Jo Kawin Bocah, Said mengungkapkan Boyolali akan mengikuti arah kebijakan yang sama. Ia menjelaskan Jo Kawin Bocah merupakan wujud penanganan stunting di Kabupaten Boyolali.
“Terkait dengan data stunting, kami minta laporan terakhir dari tahun sebelumnya, Kabupaten Boyolali sekarang sudah di angka 7,6 persen. Ini masih merupakan PR yang kami selesaikan bersama,” jelas dia.
Dalam acara peringatan Hari Pramuka tersebut juga diadakan beberapa pentas dari sekolah dan juga penyerahan penghargaan Pancawarsa kepada anggota Pramuka di tingkat Kwarda Jawa Tengah.
Beberapa yang hadir untuk mendapat penghargaan, beberapa di antaranya Ketua Kwarda Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar, Bupati Sragen sekaligus Kamabicab Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Keduanya mendapatkan tanda penghargaan lencana melati.
Baca juga: Bursa Capres dari PDIP, Pengamat: Ganjar Meredup, Puan Kian Santer
Ada juga Ketua Kwarcab Boyolali, Supana, yang juga mendapatkan penghargaan berupa Pancawarsa VII.
“Itu sesuai dengan jumlah pengabdian kami di Pramuka selama 35 tahun. Semoga dengan penghargaan ini, menambah motivasi saya yang tahu Pramuka itu tidak ada pensiun, kami mengabdi tanpa batas,” kata Supana.