Langganan

Jadi Desa Digital, Tawangsari Pertama Gunakan QRIS di Boyolali

by Cahyadi Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 28 Oktober 2021 - 20:47 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah hadirin memindai barcode QRIS dalam peluncuran secara simbolis Desa Digital Tawangsari di Aula Camp Bell 2 Edupark, Tawangsari, Kamis (28/10/2021). (Solopos.com/Cahyadi Kurniawan)

Esposin, BOYOLALIDesa Tawangsari, Kecamatan Teras, Boyolali, menjadi desa digital dengan penggunaan quick response code indonesian standard (QRIS) pertama di Boyolali.

Kepala Desa Tawangsari, Yayuk Tutiek Supriyanti, mengatakan butuh pendekatan khusus agar masyarakat mau beralih ke transaksi non tunai. Pendekatan ini salah satunya ditempuh dengan banyak berkunjung, saling menemui, dan bersosialisasi.

Advertisement

Selain itu memberikan pemahaman penting dan manfaatnya bertransaksi nontunai. “Tantangan ke depan, tentu kami tidak bisa kerja sendiri. Butuh kolaborasi dengan kabupaten, provinsi, BUMN, dan swasta. Hal ini agar kami menjadi Tawangsari yang mandiri,  paling tidak lebih kuat,” ujar Yayuk saat peluncuran Desa Digital Tawangsari di Aula Camp Bell 2 Edupark, Tawangsari, Teras, Boyolali, Kamis (28/10/2021).

Baca Juga: Desa Tawangsari Boyolali Deklarasikan Diri sebagai Desa Digital

Advertisement

Baca Juga: Desa Tawangsari Boyolali Deklarasikan Diri sebagai Desa Digital

Direktur Marketing Netzme, Joseph Eko, mengatakan penggunaan transaksi nontunai ini memberikan banyak keuntungan seperti keamanan yang tinggi, meminimalisasi risiko, dan keamanan dana yang disimpan. Selain itu, pengelolaan dana lebih transparan lantaran monitoring berlangsung secara real time oleh pemilik QRIS.

Netzme merupakan startup financial technology baru di Indonesia. “Kami kerja sama dengan Tawangsari. Kami dampingi agar ekosistem digital Tawangsari terbentuk dan terintegrasi. Yang sudah dilakukan ada bank sampah, UMKM, dan Camp Bell 2 Edupark,” kata Joseph.

Advertisement

Baca Juga: Pohon Asam Raksasa di Taskombang Klaten Dikenal Angker

“Kami berharap desa sekitar bisa juga terinspirasi membangun sebuah ekosistem digital bersama. Menikmati semua keuntungan yang bisa didapatkan dari QRIS,” harap Joseph.

Asisten 1 Setda Boyolali, Totok Eko Yudi Priyatno, mengatakan desa digital menjadi impian semua orang di era modern. Program internet masuk desa yang jadi modal dasarnya.

Advertisement

Selain itu, ada program untuk menyusun masterplan pengembangan potensi desa dan pengembagan website desa.

Baca Juga: Gede Banget, Pohon Asam di Taskombang Klaten Diyakini Berusia 200 Tahun

“Terima kasih atas fasilitasi dari Bank Indonesia, BUMN, Kemendes PDTT, Netzme, dan lainnya. Ke depan dari desa digital bisa memasarkan potensi desa. Ini solusi atas kelemahan UMKM selama ini karena sulit pasar. Ini bisa meningkatkan produsen dan konsumen di sini,” ujar Totok.

Advertisement

 

Advertisement
Haryono Wahyudiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif