by Candra Septian Bantara - Espos.id Solopos - Senin, 23 September 2024 - 20:21 WIB
Esposin, SOLO -- Forum Anak Solo (FAS) menargetkan Solo bisa menjadi Kota Layak Anak (KLA) Paripurna yang merupakan kategori tertinggi KLA pada 2025. Untuk itu, FAS akan mendorong Pemkot Solo untuk terus mengurangi space iklan dan keterlibatan produk rokok di acara-acara pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Anak Solo, Prajnaputra Priyakusuma, saat dihubungi Espod.id seusai acara Pengukuhan Kepengurusan Forum Anak Solo periode 2024-2026 di Rumah Dinas Wali Kota Solo (Loji Gandrung), baru-baru ini.
“Di kepengurusan yang baru kami punya target mewujudkan Kota Layak Anak Paripurna bagi Solo yang belum pernah didapat. Berdasarkan evaluasi kami salah satu faktornya adalah masih banyaknya iklan-iklan rokok dan adanya beberapa acara pemerintah yang didukung oleh merek rokok tertentu,” kata dia.
Dia berharap Pemkot Solo bisa lebih selektif dan aktif melakukan pengawasan soal penempatan iklan-iklan rokok agar sesuai aturan yang berlaku. Artinya, kata dia, tidak ditempatkan berdekatan dengan sekolah atau tempat bermain anak.
Berdasarkan survei Pemuda Penggerak, komunitas pemuda yang peduli isu-isu perlindungan anak di Kota Solo pada 2023 di 128 sekolah di lima kecamatan Kota Solo ditemukan 605 iklan dan promosi rokok berada dalam radius 200 meter dari lingkungan sekolah.
Padahal larangan iklan dan promosi rokok di lingkungan sekolah di Kota Solo juga telah diatur dalam Perda Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Reklame. Salah satunya tidak boleh berada dalam radius 200 meter dari lingkungan pendidikan atau sekolah.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Jawa-Bali, Tubagus Arie Rukmantara, dalam acara NGASHOOW DP3AP2KB TATV bersama Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan FAS, mengatakan salah satu kendala mewujudkan 100% sempurna KLA adalah terkait persoalan rokok.
Salah satu indikator penilaian yang tergolong unggul yaitu mewujudkan kawasan tanpa rokok (KTR). Namun hal ini sulit bisa diterapkan oleh setiap kota di Indonesia termasuk Solo.
“Kalau soal rokok memang masih agak sulit, terutama bagaimana agar tidak ada iklan rokok seperti di pinggir jalan,” katanya.