Langganan

Industri Rumahan Jatipurno Wonogiri Belum Berkelompok, Dampaknya? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 8 Juni 2022 - 06:09 WIB

ESPOS.ID - Sumidi,42, membuat pengiris alat serbaguna di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Selasa (7/6/2022). Produk yang ditemukan tahun 2009 itu telah dipasarkan hingga Internasional. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Esposin, WONOGIRI -- Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri terkenal dengan industri rumahan pembuatan alat rumah tangga. Produk industri rumahan asal Kecamatan Jatipurno pun telah tersebar di pasar nasional maupun Internasional.

Sayangnya, para pelaku usaha di Jatipurno dipandang belum bisa bekerja sama. Desa Slogoretno menjadi sentral industri rumahan pembuatan produk alat rumah tangga. Puluhan orang tercatat menjadi pelaku usaha industri rumahan pembuatan alat rumah tangga.

Advertisement

Selama ini, industri rumahan di Jatipurno dinilai berjalan sendiri-sendiri. Mereka tidak mau membentuk kelompok. Hal tersebut berpotensi merusak ekosistem usaha di Kecamatan Jatipurno karena tak ada koordinasi antar-pelaku usaha.

Salah satu perajin industri rumahan asal Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Sumidi, 51, mengatakan saat pelaku usaha berjalan sendiri-sendiri, tidak ada kontrol penjualan. Antarpelaku usaha akan perang harga. Akibatnya harga menjadi anjlok.

Advertisement

Salah satu perajin industri rumahan asal Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Sumidi, 51, mengatakan saat pelaku usaha berjalan sendiri-sendiri, tidak ada kontrol penjualan. Antarpelaku usaha akan perang harga. Akibatnya harga menjadi anjlok.

"Selain itu, mutu dan kualitas produk akan berbeda. Padahal diproduksi di tempat yang sama, yaitu dari Kecamatan Jatipurno," katanya saat ditemui Esposin, di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: Pengangguran di Wonogiri Meningkat Selama Pandemi, Ini Solusi Pemkab

Advertisement

Hal semacam itu, lanjut Sumidi, kemungkinan sulit terjadi jika terbentuk kelompok atau mitra. Dengan berkelompok, para pelaku usaha bisa saling membantu memasarkan atau menjaga kualitas barang. Di samping itu, ekosistem usaha menjadi sehat.

Sekretaris Desa (Sekdes) Slogoretno, Sukadi, mengatakan, pemerintah desa (Pemdes) sudah pernah mengumpulkan para pelaku usaha industri rumahan pembuatan alat rumah tangga guna menyatukan persepsi.

Mereka diberi pemahaman agar tetap menjaga kualitas dan harga. Pemdes juga berencana menggandeng para pelaku usaha melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).

Advertisement

Baca Juga: Kisah Sumidi Wonogiri, Entaskan Pengangguran dengan Pengiris Serbaguna

“Itu kan embrionya dari masyarakat sendiri, bukan dari Pemdes sehingga kami cukup sulit untuk mengatur. Tapi kami sudah mengarah ke sana, yaitu membentuk kelompok atau paguyuban bagi pelaku-pelaku usaha industri rumahan. Mereka akan kami ajak kerja sama dengan Bumdes,” ungkap dia mewakili Kepala Desa (Kades) Slogoretno, Suparmanto.

Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, mengaku sudah berupaya mewadahi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan membuat platform marketplace UMKM Jatipurno. Ia juga berencana mengadakan workshop UMKM di depan Kantor Kecamatan Jatipurno agar produk UMKM Jatipurno dapat dikenal masyarakat.

Advertisement

“Pemerintah tidak bisa mengintervensi harga. Hal itu bergantung dengan hukum ekonomi pemintan dan penjualan. Harga ditentukan oleh pasar itu sendiri. Upaya kami agar tetap berjalan dan berkembang, salah satunya dengan membuat aplikasi yang mewadahi UMKM Jatipurno,” kata Mawan.

Dia menambahkan, adanya paguyuban atau kelompok pelaku usaha, justru bisa berpotensi menghambat para pelaku usaha berkembang karena dibatasi dengan aturan-aturan di paguyuban. Hal itu dapat menumpulkan inovasi.

Baca Juga: Begini Gambaran Mal Pelayanan Publik Wonogiri di Gedung Bekas Bioskop

"Justru kalau perlu mereka dibebaskan untuk saling berkompetisi agar saling berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru," katanya.

Advertisement
Ponco Suseno - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif