by Septhia Ryanthie Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 15 September 2013 - 08:48 WIB
“Koyo kesetrum [seperti tersengat listrik],” ungkap Ny Jami, 60, warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, ketika menjajal metoda pengobatan dengan terapi elektrik atau terapi listrik di ruang VIP Joglo Merapi, Selo, siang itu, Sabtu (14/9/2013).
Di ruangan itu terlihat tiga ahli terapi sedang melayani warga yang memanfaatkan metoda serupa. Setelah beberapa menit menjalani salah satu jenis pengobatan alternatif tersebut, Ny Jami mengaku tubuhnya terasa lebih segar. Padahal sebelumnya, diakui dia, kedua kakinya sering merasa nyeri.
“Kerep gringgingen [sering kesemutan] kaliyan linu,” imbuh dia.
Ny Jami mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan mengikuti pengobatan gratis semacam itu. Dirinya berharap rasa sakit yang sering hinggap di tubuhnya bisa segera sembuh.
“Nggih mugi-mugi ndang mari. Boten lara malih [Ya mudah-mudahan bisa segera sembuh. Tidak sakit lagi],” harapnya sembari tersenyum lebar.
Ya, pengobatan gratis yang diadakan PMI Cabang Boyolali tersebut merupakan serangkaian kegiatan peringatan HUT ke-68 PMI. Selain pengobatan gratis, juga ada aksi pendonoran darah massal. Dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, PMI Cabang Boyolali bekerja sama dengan salah seorang calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Boyolali, Joko Widodo.
“Sasaran utama kegiatan ini adalah warga tidak mampu. Tapi tidak tertutup untuk umum,” kata Ketua PMI Cabang Boyolali, Syamsudin, ketika ditemui Esposin di sela-sela kegiatan itu.
Syamsudin menambahkan selain pengobatan medis, dalam kegiatan itu juga menggunakan metode hypnotherapy dan pengobatan herbal. “Yang kami gunakan adalah pengobatan medis, pengobatan herbal, metode hypnotherapy, terapi elektrik,” terangnya.
Syamsudin menjelaskan metode hypnotherapy merupakan jenis pengobatan alternatif yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, khususnya yang berhubungan dengan syaraf. “Kami juga menggunakan alat terapi elektrik,” imbuh dia.