Langganan

Hama kresek intai tanaman padi di Boyolali - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Senin, 18 Oktober 2010 - 16:24 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Boyolali (Espos)--Setelah serangan hama wereng, petani diminta untuk tetap waspada. Pasalnya, saat ini muncul tanda-tanda serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Hal itu dikarenakan masih tingginya curah hujan dan tiupan angin yang cukup kencang.

“Dari hasil pengecekan yang kami lakukan ditemykan penyakit kresek yang diakibatkan jamur,” ujar Penyuluh Pertanian UPT Subdin Pertanian Kecamatan Banyudono, Sugimin, kepada wartawan, Senin (18/10).

Advertisement

Sugimin menambahkan penyakit itu ditemukan merata di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Banyudono, antara lain di Desa Jembungan, Sambon, Kuwiran dan Jipangan. Jamur itu, jelas Sugimin, menempel di batang padi sehingga merusak pertumbuhan rumpun padi. Jika hal itu dibiarkan, jelasnya, maka tanaman padi akan mati.

Menurut Sugimin, jamur itu menyerang padi muda hingga hamparan tanaman padi yang akan berbulir. Akibatnya, padi tidak berisi. Meski serangan relatif kecil, namun hal itu tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, bisa mengurangi kualitas panen hingga sekitar 25 persen.

“Petani bisa melakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida untuk menekan pertumbuhan jamur. Selain itu, petani bisa membuat parit agar air tidak menggenang. Pasalnya, jika menggenang, tanah akan menjadi lembab dan memicu munculnya serangan,” tandas dia.

Advertisement

Selain itu, jelas Sugimin, petani bisa mengganti varietas baru tanakan padi seperti Inpari dan Mekongga,

Sementara, salah seorang petani Desa Jipangan, Banyudono, Wanto mengakui adanya serangan hama kresek tersebut. Awalnya, dirinya menemukan rumpun padi yang hampir berbulir, tiba-tiba layu.

“Setelah kami cek ternyata ditumbuhi jamur. Sudah kami tanyakan ke penyuluh untuk diminta penyemprotan fungisida,” tandas Wanto.

Advertisement

fid

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif