by Newswire - Espos.id Solopos - Senin, 6 September 2021 - 11:48 WIB
Esposin, KLATEN -- Penemuan ikan buas di dekat lokasi terowongan kuno di Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, memicu tanda tanya terkait asal usul satwa tersebut. Pasalnya, ikan buas yang ditemukan itu merupakan ikan toman yang diketahui merupakan ikan asal Kalimantan.
Berikut fakta-fakta penemuan ikan buas di dekat terowongan kuno di Trucuk Klaten yang dirangkum Esposin, Senin (6/9/2021):
Baca juga: Ditawar Rp17 Juta, Ikan Buas yang Ditemukan di Trucuk Klaten Ternyata Jenis Toman
“Ikan toman. Yang nemu orang cari ikan dengan alat setrum sekitar sepekan yang lalu,” ujar Partomo, dilansir detikcom.
“Ikan toman. Yang nemu orang cari ikan dengan alat setrum sekitar sepekan yang lalu,” ujar Partomo, dilansir detikcom.
“Bobotnya sekitar 7 kilogram, itu ikan buas pemakan daging. Saya yakin tidak hanya satu itu di sini,” lanjut Partomo.
“Ikannya besar, ditemukan sore hari, katanya ditawar ada yang mau beli Rp17 juta tapi tidak dijual,” tutur Ari.
Budi mengatakan lokasi penemuan terowongan kuno itu memang berupa kolam atau embung. Rencananya lokasi tersebut akan ditata untuk dijadikan objek wisata pemancingan.
“Karena ini kolam, kita tata untuk pemancingan. Nantinya ada kuliner juga,” sambung Budi.
Ikan toman memiliki ciri kepala besar dan mulut besar, serta memiliki gigi runcing tajam. Tubuhnya bulat panjang seperti torpedo serta ekor membulat. Ikan toman dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter.
Baca juga: Terowongan Kuno di Trucuk Klaten Ternyata Dibangun Zaman Belanda untuk Saluran Irigasi
Ikan toman ini tergolong sebagai ikan buas, yakni predator yang memangsa aneka jenis ikan lainnya. Tak hanya itu, ikan ini juga bisa memangsa hewan lain seperti serangga dan kodok yang berada di lingkungannya. Ikan toman biasanya tersebar di Pulau Sumatra dan Kalimantan.
“Terowongan itu saluran air yang sudah tidak digunakan lagi. Dibangun tahun 1930 untuk pengairan,” jelasnya, seperti dilansir Detik.com.
Baca juga: Tiga Kali Gagal Masuk Akpol, Putra Kapolri Pilih jadi Pegawai Bank
Selain terowongan, tim dari Pemkab Klaten juga menemukan bekas pagar tembok.
“Sedang yang di pinggir jalan itu pagar dan di atasnya saluran air juga. Tapi sudah tidak berfungsi dibangun tahun 1967,” papar Avi.