by Abu Nadzib - Espos.id Solopos - Sabtu, 10 Desember 2022 - 22:37 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Tardi, warga Dukuh Krempan RT 11, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah kaget bukan kepalang, Sabtu (10/12/2022) sore.
Burung trucuk peliharaan Tadi di sangkar tiba-tiba hilang berganti ular sepanjang dua meter.
Usut punya usut, ternyata burung peliharaannya tersebut dimakan sang ular yang belakangan diketahui jenis ular jali.
Tak berani mengevakuasi ular, Tardi lantas menghubungi anggota Tim Exalos Indonesia yang ada di Kebakkramat, Al Hanif, yang lantas mengeluarkan binatang melata itu dari sangkar burung milik Tardi.
Tak berani mengevakuasi ular, Tardi lantas menghubungi anggota Tim Exalos Indonesia yang ada di Kebakkramat, Al Hanif, yang lantas mengeluarkan binatang melata itu dari sangkar burung milik Tardi.
Baca Juga: 20 Ekor Kobra Ditangkap di Kebakkramat, Enam Lainnya Masih Berkeliaran
"Dilakukan evakuasi ular jali atau ptyas mucossus dari dalam sangkar milik warga Waru, Kecamatan Kebakkramat. Kejadian Sabtu sore," Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo menginformasikan temuan ular tersebut kepada Esposin, Sabtu malam.
Janu mengungkapkan selama ini ada mitos yang berkembang di masyarakat tentang burung di sangkar yang tiba-tiba berubah menjadi ular.
Ia memastikan informasi burung berubah menjadi ular itu hanya mitos.
Baca Juga: Ngeri! Tim Exalos Indonesia Evakuasi 20 Kobra dari Rumah Warga Kebakkramat
"Ini bukan kejadian aneh, memang ular memiliki tubuh fleksibel sehingga bisa masuk dalam celah sempit sangkar burung. Tapi ia tidak bisa keluar lagi karena perutnya sudah besar lantaran memangsa burung yang di sangkar," lanjut Janu, anggota Kompi Perhubungan Detasemen Markas Brigif 6 Kostrad berpangkat Kopral Satu itu.
Janu menyebut ular yang memangsa burung milik Tardi jenis ular jali. Ular ternama latin ptyas mucossus itu merupakan ular tidak berbisa sehingga tidak membahayakan orang.
Baca Juga: Hii! Ular Sanca Ini di Atap Kamar Mandi Milik Warga Wuryorejo Wonogiri
"Ular jali itu sering disangka kobra padahal bukan. Kobra tidak terlalu suka memanjat sehingga jarang masuk ke sangkar burung. Karena ular jali ini tidak berbisa maka dilepasliarkan kembali ke tempat yang jauh dari pemukiman warga," ujarnya.
Exalos Indonesia yang dipimpin Kopral Satu Janu Wahyu Widodo merupakan perkumpulan atau komunitas yang bergerak pada bidang edukasi, sosial, rescue dan kemanusiaan.
Selain membantu masyarakat untuk mengevakuasi ular, komunitas ini juga biasa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait cara menghadapi hewan reptil.