by Redaksi - Espos.id Solopos - Senin, 27 Juni 2011 - 07:59 WIB
Sebut saja Hengky, siswa yang duduk di bangku kelas I SMPN 1 Gatak. Anak itu pun merelakan kaus dan celananya kotor tanah dan lumpur sawah tersebut. Puluhan belut yang ditentengnya di sebuah plastik hasil tangkapannya bersama teman-temannya itu. “Mumpung libur, bosan di rumah main game PlayStation terus,” katanya mengungkapkan alasan melakukan kegiatan itu.
Tak jauh beda, Dafar, siswa SDN Blimbing juga tergabung dalam rombongan anak-anak itu. Bocah yang duduk di bangku kelas VI itu pun mengaku senang meskipun tak tahu akan dipakai untuk apa hasil tangkapan belutnya itu. “Yang penting bermain,” katanya di tengah nafasnya yang terengah-engah dan mengusap keringat.
Terlihat bersemangat, mereka pun lalu mengumpulkan tangkapan di jalan pinggiran sawah. Rupanya mereka telah menyepakati cara dalam membagi hasil tangkapan siang itu. “Hom pim pa, yang raja bebas memilih,” begitu mereka serukan sebelum membagi belut.
Mengasyikkan bagi pemenang yang bisa memilih belut ukuran besar. Namun, anak-anak lainnya pun kebagian hasil tangkapan meskipun mendapat belut ukuran kecil. Tak jarang si pemilik sawah, Walno pun dibuat terbahak-bahak melihat ulah anak-anak itu.
“Ya senang saja, saya merasa terhibur kegiatan anak-anak di musim libur ini,” aku Walno. Dia beranggapan tak ada masalah jika belut di sawahnya diambil. “Daripada diobat, mending diambil dan menjadi dolanan anak-anak. Toh, belut juga bukan hama,” katanya.
Dia mengatakan persebaran belut bertambah banyak di daerah sekitar sawahnya, akhir-akhir ini. Walno pun memastikan diambilnya belut juga tak berpengaruh terhadap lahan yang akan ditanami bibit jagung itu. “Yang penting cacingnya masih ada dan jika belutnya terlalu banyak, pembajak sawah pun mendapat masalah karena tanahnya berlubang-lubang,” anggapnya.
Puluhan anak itu pun segera membersihkan badan di saluran air yang ada di sana. Meskipun tak banyak belut mereka bawa pulang, namun kegiatan itu dirasa mereka cukup menjadi variasi dalam mengisi liburan. Dan tentunya menjadi warna hiburan di tengah kegiatan sawah di sana.
Oriza Vilosa