by Bc - Espos.id Solopos - Sabtu, 8 Mei 2021 - 08:00 WIB
Esposin, KARANGANYAR – Bea Cukai Surakarta memberikan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) kepada PT. Delta Mas Asri yang bergerak di industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil.
Penyerahan Surat Keputusan pemberian Fasilitas KITE IKM ini dilaksanakan pada hari Kamis (6/5/2021) bertempat di Pabrik PT Delta Mas Asri, Jetis, Jaten, Karanganyar. Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Bea Cukai Surakarta, Budi Santoso dengan penerima fasilitas diwakili oleh Christopher Edward Soedargo selaku General Manager PT. Delta Mas Asri.
Menurut Budi, fasilitas KITE IKM ini merupakan kebijakan yang diberikan oleh Bea Cukai berupa insentif fiskal. Ini menjadikan biaya produksi atas barang jadi yang diekspor, dapat ditekan biayanya menjadi lebih rendah. Dengan lebih rendahnya biaya produksi, hasil produksi IKM akan lebih kompetitif di pasar global.
Baca juga: Dinkopnaker Boyolali Klaim Masalah THR Pan Brothers Sudah Tuntas
Di mana kegiatan produksi yang dimaksud adalah proses pengolahan bahan baku sehingga menciptakan produk baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Hasil produksi dari PT. Delta Mas Asri sendiri telah diekspor ke beberapa negara Asia yaitu Singapura dan Jepang.
Chriswidiyarti selaku Manager PT. Delta Mas Asri menyatakan bahwa proses untuk mendapatkan fasilitas KITE IKM sangat mudah, asalkan semua dokumen legal telah dilengkapi. Bahkan dalam kurun waktu kurang dari sepekan, proses pengajuannya di Bea Cukai Surakarta dapat selesai.
Baca juga: Wanita Solo yang Kembalikan Uang Rp20 Juta ke Pemilik Dipuji Ustaz Yusuf Mansur
Walaupun di tengah masa pandemi yang masih berlangsung, Budi memberikan apresiasinya kepada PT. Delta Mas Asri karena dapat menyerap tiga ratusan tenaga kerja. “Dengan ditetapkannya PT. Delta Mas Asri ini sebagai penerima fasilitas KITE IKM, diharapkan mampu meningkatkan produksi. Sehingga mampu memenuhi permintaan ekspor ataupun pasar lokal. Tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perusahaan. Serta dapat mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di era pandemi Covid-19”, harap Budi.