Langganan

Bapak-Anak Jadi Korban Tanah Longsor di Mojosongo Solo, Begini Kronologinya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 4 Juli 2024 - 20:26 WIB

ESPOS.ID - Petugas SAR gabungan mengavakuasi korban meninggal dunia saat terjadinya tanah longsor di wilayah Mojosongo, Jebres Solo. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Esposin, SOLO--Dua orang korban meninggal dunia akibat talut longsor di RT 003 RW 006 Debegan Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (4/7/2024) petang.

Dua orang meninggal itu adalah Heri Supriyono, 40, dan Wagiyo, 74. Heri meninggal dunia ketika perjalanan ke Rumah Sakit (RS) Dr Oen Kandang Sapi. Wagiyo meninggal dunia di tempat. Wagiyo merupakan ayah dari Heri.

Advertisement

Talut tersebut memiliki ketinggian sekitar delapan meter sampai 10 meter. Petugas dan relawan gabungan mengevakuasi korban longsor dengan menggunakan dua ekskavator. Proses pencarian dilakukan lebih kurang dua jam. Jenazah Wagiyo ditemukan terakhir lalu dievakuasi pulul 18.25 WIB.

Ketua Forum SAR Solo Slamet Mulyadi, menjelaskan kejadian longsor sekitar pukul 16.00 WIB. Tidak ada hujan. Ada aktivitas pembangunan di bagian atas sekitar talut.

Advertisement

Ketua Forum SAR Solo Slamet Mulyadi, menjelaskan kejadian longsor sekitar pukul 16.00 WIB. Tidak ada hujan. Ada aktivitas pembangunan di bagian atas sekitar talut.

Menurut dia, tiba-tiba terjadi longsor. Heri menolong Wagiyo saat longsor belum selesai. Keduanya tertimbun material.

“Korban yang ditemukan pertama [Heri] dikeruk warga, tidak tertutup material tebal. Tadi hampir satu jam ditemukan,” jelas dia.

Advertisement

“Kendala evakuasi ada fondasi beton. kalau manual gak memungkinkan," jelas dia.

Petugas Humas Basarnas I Solo, Yohan Tri Anggoro, mengatakan semula Wagiyo mengasah pisau di sekitar kandang ayam dan kambing. Kemudian terjadi longsor.

“Kami mengimbau warga untuk berhati-hati karena kondisi cuaca tidak menentu. Cermat dalam mencermati tanda-tanda alam,” papar dia.

Advertisement

Pantauan Esposin, pencarian korban longsor menjadi tontonan warga setempat. Petugas gabungan melakukan pencarian dengan kondisi gelap.

Petugas menggunakan kendaraan khusus untuk penerangan saat pencarian korban. Polisi memasang pita garis polisi ketika semua korban ditemukan. Relawan maupun petugas gabungan melarang warga untuk mengabadikan kondisi jenazah saat proses evakuasi.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif