by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 8 September 2021 - 19:32 WIB
Esposin, KLATEN – Bank Jateng mendeteksi ada 53 rekening nasabah di Klaten yang saldo rekeningnya berkurang akibat dibobol pelaku dengan cara skimming. Nilai total saldo yang dibobol pelaku mencapai Rp1,6 miliar.
Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi, menjelaskan manajemen Bank Jateng bergerak cepat menanggapi kasus pembobolan saldo rekening nasabah. Dari hasil identifikasi, aksi pembobolan ATM bermodus skimming.
“Kondisi ini jelas bahwasanya ini bukan kejahatan dari internal tetapi dari eksternal perusahaan,” kata Herry kepada wartawan di Bank Jateng cabang Klaten, Rabu (8/9/2021) sore.
Lokasi pencurian data nasabah terdeteksi hanya di satu lokasi yakni gerai ATM di Samsat Klaten. Pelaku mengambil saldo nasabah via ATM saat malam pada 6-7 September 2021.
Lokasi pencurian data nasabah terdeteksi hanya di satu lokasi yakni gerai ATM di Samsat Klaten. Pelaku mengambil saldo nasabah via ATM saat malam pada 6-7 September 2021.
Baca Juga: Bongkar Kasus Pembobolan Rekening Dokter dan Bidan Klaten, Polisi Periksa 10 Saksi
Jauh hari sebelumnya, pelaku diduga sudah memasang alat untuk skimming guna mencuri data nasabah yang melakukan transaksi di gerai ATM selama alat tersebut dipasang.
Total nilai saldo yang dibobol sekitar Rp1,6 miliar. Bank Jateng akan melakukan verifikasi data nasabah tersebut untuk memastikan saldo rekening mereka dibobol pelaku skimming.
Baca Juga: Marak Pembobolan Rekening, ATM Bank Jateng di Samsat Klaten Tutup Sementara
“Dari 53 nasabah akan kami cek apakah benar-benar mereka terdampak skimming itu. Begitu ada laporan, maksimal dua hari sudah selesai [saldo yang dibobol dikembalikan] langsung ke rekening nasabah. Sudah ada beberapa yang melapor. Bahkan sudah ada yang dikembalikan hari ini,” kata Herry.
Herry mengatakan sistem IT bakal terus diperbaiki. Dia juga mengimbau agar para nasabah lebih berhati-hati ketika bertransaksi di mesin ATM. Salah satu nasabah Bank Jateng, Hanindya, mengetahui saldo rekening miliknya berkurang pada Selasa (7/9/2021) dini hari.
Ia curiga saat menerima notifikasi pengambilan uang via ATM pada Selasa dini hari sebanyak empat kali. Nominal uang yang diambil saat itu sekitar Rp25 juta.
Baca Juga: Kasus Pembobolan Saldo Via ATM, Pemkab Klaten Gercep Blokir Rekening ASN di Bank Jateng
Warga Klaten mengapresiasi percepatan pengembalian saldo rekening miliknya di Bank Jateng yang dibobol. “Saya pikir itu selesai dalam tujuh sampai 14 hari. Tetapi ini bisa selesai dalam waktu dua hari,” katanya.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengaku prihatin dengan kasus pembobolan saldo rekening nasabah Bank Jateng termasuk para ASN yang menjadi korban.
"Dengan kecanggihan teknologi saat ini, masih ada orang yang mengakali untuk mencuri uang. Saya sudah minta Bank Jateng dan pihak berwenang untuk mengusutnya," kata Mulyani saat ditemui di Kecamatan Karangdowo.
Mulyani mengaku belum mengetahui secara detail berapa banyak nasabah dari unsur ASN Klaten yang menjadi korban pembobolan saldo rekening termasuk nominal uang yang raib. Ia meminta seluruh nasabah Bank Jateng tak perlu khawatir dan panik. Dia memastikan dana nasabah yang dibobol bakal diganti.