by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Senin, 23 September 2024 - 16:25 WIB
ESPOS.ID - Pasangan cabup-cawabup Tarso-Teguh mendapatkan nomor urut 1 dan Setyo-Imron mendapatkan nomor urut 2 dalam pengundian nomor urut Pilkada Wonogiri di Kantor KPU Wonogiri, Senin (23/9/2024).
Esposin, WONOGIRI — Dua calon bupati (cabup) Wonogiri saling lempar gagasan dalam pidato setelah pengundian dan penetapan nomor urut pasangan cabup-cawabup peserta Pilkada 2024 di Kantor KPU Wonogiri, Senin (23/9/2024). Bak debat, keduanya saling adu program.
Calon bupati nomor urut 1, Tarso, menyampaikan dia dan pasangan calon wakil bupatinya, Kristian Teguh Suryono, maju dalam kontestasi Pilkada Wonogiri 2024 dengan tujuan jelas. Tarso mengakui selama kepemimpinan Bupati Joko Sutopo, Kabupaten Wonogiri telah berubah ke arah yang lebih baik.
Dia menyebut akan melanjutkan program yang baik dari pemerintah saat ini jika terpilih sebagai Bupati Wonogiri pada Pilkada 2024. Akan tetapi, Tarso menilai masih banyak celah dalam pemerintahan saat ini. Masih banyak sektor yang belum tersentuh kebijakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri sekarang.
“Kami gentleman, mengakui Pak Jekek [Joko Sutopo] luar biasa. Tetapi masih banyak program yang belum terselesaikan. Ada program yang belum menyentuh masyarakat bawah,” kata Tarso dalam pidatonya.
“Kami gentleman, mengakui Pak Jekek [Joko Sutopo] luar biasa. Tetapi masih banyak program yang belum terselesaikan. Ada program yang belum menyentuh masyarakat bawah,” kata Tarso dalam pidatonya.
Dia mencontohkan salah satu program yang belum tersentuh atau terselesaikan adalah perizinan usaha. Menurutnya, masih banyak perizinan usaha yang belum selesai. Maka dari itu, jika terpilih dia ingin perizinan usaha dipermudah, bahkan kalau perlu jemput bola.
Selain itu, Tarso menyampaikan program pemerintah yang belum menyentuh masyarakat bawah antara lain pemberian insentif kepada para takmir masjid. Pemerintah juga belum memberikan bantuan kas kepada masing-masing RT.
“Acara [Pilkada] ini damai. Ora usah dinggo panas. Semua warga Wonogiri berhak mencalonkan diri,” ujar dia.
Sementara itu, calon bupati nomor urut 2, Setyo Sukarno, menjelaskan program Pemerintah Kabupaten Wonogiri sekarang ini sudah menyentuh semua kalangan masyarakat. Setyo, yang juga Wakil Bupati Wonogiri, menyebut Pemkab Wonogiri mempunyai program pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis.
Selain itu pembangunan infrastruktur juga sudah dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. Ihwal perizinan usaha, Setyo menyebut Wonogiri berada di nomor tiga terbaik secara nasional soal pengurusan dan perizinan usaha. Program-program yang sudah berjalan pun sudah sesuai dengan kemampuan APBD.
“Program-program yang tidak mungkin direalisasikan mohon jangan diungkapkan. Kalau kita bicara program berarti bicara keuangan daerah. Kalau semuanya bisa dijalankan, mana yang bisa. Kita realistis saja. PAD Kabupaten Wonogiri saja Rp285 miliar,” jelasnya.
Dia menyampaikan program-program pemerintah saat ini dan yang akan datang jika ia terpilih, akan mengutamakan kepentingan masyarakat. Program itu akan linier dengan kemampuan daerah.
Program yang akan dijalankan itu sangat realistis, bukan sekadar ungkapan yang muluk-muluk. Adapun salah satu program yang akan dijalankan Setyo-Imron jika terpilih yaitu pembuatan sumur pantek di lahan-lahan pertanian yang tidak produktif, khususnya saat kemarau.
Dalam pidatonya itu, Setyo juga menyinggung perihal etika politik. Menurutnya, meski semua warga berhak menjadi peserta Pilkada, tetapi etika dalam politik tetap harus dikedepankan.
Setyo mengatakan selama ini mengutamakan edukasi politik kepada masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah kampanye antipolitik uang untuk menjaga kualitas demokrasi.