by Kurniawan - Espos.id Solopos - Rabu, 12 Oktober 2022 - 00:31 WIB
Esposin, SOLO -- Piala Dunia U-20 di mana Solo menjadi salah satu venue diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan sepak bola nasional pascatragedi meninggalnya lebih dari 100 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu lalu.
Tragedi itu meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Di tengah upaya penindakan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu, sepak bola sebagai olahraga kebanggaan nasional diharapkan bisa terus berjalan.
Pendapat itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti, saat diwawancarai wartawan di Solo, Selasa (11/10/2022) malam.
“Terkait tragedi kemanusiaan di Malang, kita semua berduka, dan sekarang pihak berwenang sudah melakukan tindakan, yang bertanggung jawab atas kejadian itu sudah mulai diproses,” tuturnya.
“Terkait tragedi kemanusiaan di Malang, kita semua berduka, dan sekarang pihak berwenang sudah melakukan tindakan, yang bertanggung jawab atas kejadian itu sudah mulai diproses,” tuturnya.
"Sekarang yang penting ke depan, sepak bola sebagai olahraga nasonal kebanggaan kita juga membuat masyarakat terhibur bisa terus berjalan," imbuhnya.
Baca Juga: Bahas Sepak Bola Indonesia, Jokowi-Presiden FIFA Bertemu 18 Oktober 2022
“Tak hanya suporter yang khusus dilembagakan, tapi juga para penonton. Yang juga harus dijaga tujuan menonton itu apa. Kan mereka mau have fun, mau rileks, dari seluruh kegiatan selama sepekan, mau menonton bola bersama anak istri itu juga harus jadi perhatian para penyelenggara dan panitia,” terangnya.
Baca Juga: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Satu, Total 132 Orang
Apalagi dalam waktu dekat ada agenda Piala Dunia Under-20 (U-20). Event internasional itu diharapkan menjadi kebangkitan olahraga nasional, khususnya sepak bola.
“Sebentar lagi ada Piala U-20 ya bersyukurlah menjadi titik tolak olahraga nasional kita tidak melulu pada gaya lama. Ini ada modernisasi, ada regenerasi, ada tata cara pengelolaan yang lebih kekinian yang harus dijaga. Mari kita jaga bersama olahraga kita, utamanya sepak bola agar jadi olahraga yang menyenangkan dan aman,” serunya.
Ihwal rencana FIFA berkantor di Indonesia untuk membentuk tim transformasi sepak bola nasional bersama pemerintah, Agustina menyambut baik wacana. Sebab hal itu menunjukkan Indonesia masih dipercaya FIFA untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola.
Baca Jugaa: Dipimpin Iwan Bule, PSSI Penuhi Panggilan TGIPF Tragedi Kanjuruhan
Namun, dia menekankan agar setelah FIFA meninggalkan Indonesia kelak, kedisiplinan harus dijaga. “Jangan sampai setelah FIFA tidak ada, orang berpikir sudah enggak ada yang ngawasin. Tapi saya yakin orang Indonesia mau disiplin dan belajar dari pengalaman yang lalu. Tentu semua orang akan menjaga bersama,” urainya.