by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Jumat, 25 Desember 2020 - 12:27 WIB
Esposin, SUKOHARJO--Warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo mendesak instansi terkait untuk menormalisasi bekas aliran Sungai Bengawan Solo. Lokasi itu direncanakan disulap menjadi spot wisata dan kuliner untuk menggeliatkan perekonomian desa.
Bekas aliran Sungai Bengawan Solo melewati tiga desa yakni Telukan, Parangjoro dan Pondok. Sungai sepanjang lebih dari tiga kilometer itu kini dipenuhi eceng gondok dan sampah sejak puluhan tahun lalu.
Kebakaran Indekos Gembongan Kartasura, Begini Posisi 3 Korban Meninggal Saat Kejadian
Bekas aliran Sungai Bengawan Solo atau Kalimati itu menjadi potensi Desa Telukan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Warga setempat berinisiatif meminta instansi terkait untuk melakukan normalisasi sekaligus membersihkan eceng gondok dan sampah di Kalimati.
"Kami melaporkan kondisi Kalimati kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada September. Alhamdulillah, langsung direspons oleh instansi terkait," kata Ketua RT 002/RW 012, Dusun/Desa Telukan, Gatot Siswoyo, saat ditemui Esposin di rumahnya, Kamis (24/12/2020).
Warga setempat telah diedukasi agar menjaga kelestarian lingkungan dengan dilarang membuang sampah rumah tangga di sungai. "Membersihkan enceng gondok dan sampah di sungai harus memakai peralatan khusus. Nah, alat itu yang memiliki hanya BBWSBS. Kondisinya mirip di Rawa Jombor yang dipenuhi enceng gondok," ujar dia.
Presiden Jokowi Beri Pesan Natal, Menag Kunjungi Gereja Blenduk Semarang
Pernyataan serupa diungkapkan warga Grogol Indah, Istanto. Apabila kondisi Kalimati bersih bisa menjadi destinasi wisata alternatif di Sukoharjo. Kalimati bakal menjadi lokasi favorit para pehobi mancing ikan. Sementara masyarakat bisa membuka usaha warung makan atau toko kelontong untuk menambah penghasilan setiap bulan.
"Bisa menjadi unit usaha Badan Usaha Milik (BUM) Desa yang pengelolaannya melibatkan masyarakat setempat," ujar dia.
Kepala Desa Telukan, Sriyanto, mengatakan konsep wisata air Kalimati muncul sejak beberapa waktu lalu. Wilayah Desa Telukan minim lahan kosong lantaran dipenuhi industri dan permukiman. Pemerintah desa bakal menggandeng komunitas masyarakat dan pemuda untuk menjaga ekosistem sungai. “Warga bisa menabur benih ikan di Kalimati. Warga harus dilibatkan untuk mengoptimalkan Kalimati sebagai potensi desa,” kata dia.